JEMBER, KOMPAS.com - Tangis para ahli waris pecah dalam momen resmi penyerahan santunan, seolah tak kuasa menahan kesedihan yang menderanya.
Satu di antaranya adalah Maria, perawat Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember sekaligus korban selamat dalam kecelakaan maut di lereng Bromo pada Minggu (14/9/2025).
Maria kehilangan anaknya bernama Bella Puteri Kayila Nuryati (10) yang turut dalam kecelakaan bus dari Bromo.
Baca juga: 1 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bromo Tak Punya Ahli Waris, Jasa Raharja Hanya Salurkan ke 7 Penerima
Berpakaian serba hitam, Maria memeluk erat Direktur Utama RSBS Jember dr Faida sembari berlinang air mata, Senin (15/92025).
Ia tak mengutarakan sepatah kata pun, namun air matanya cukup mengungkapkan segala perasaan yang berkecamuk dalam hatinya.
Selain Jasa Raharja, RSBS pun turut memberikan santunan berupa pesangon untuk ahli waris korban tewas dalam kecelakaan maut di lereng Bromo.
RSBS juga berikan beasiswa pendidikan kepada satu anak korban sampai kuliah.
Faida menyerahkan langsung santunan kepada tiga ahli waris korban yang merupakan karyawan RSBS dengan nominal beragam.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bromo, Anggota DPRD Jatim Minta Dishub Perketat Pemeriksaan Bus
Sebesar Rp 72,6 juta kepada ahli waris Hendra Pratama (petugas kebersihan), Rp 125,2 juta kepada ahli waris Hesty Purba Wredhatama (ahli gizi), dan Rp 134,7 juta untuk ahli waris Arti Wibowati (perawat).
Faida mengatakan, tiga korban tersebut tak sekadar pegawai, tapi juga keluarga besar bagi RSBS.
"Dedikasi dan loyalitas mereka tidak pernah diragukan, posisi mereka tidak akan dapat diisi oleh siapa pun,” ucapnya.
Pihaknya pun memberikan beasiswa pendidikan kepada anak Hendra Pratama yang masih duduk di bangku kelas 4 SD, Muhammad Hisyam Al Azzam.
"Sampai di perguruan tinggi kita kelola beasiswanya," kata mantan Bupati Jember itu.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, Polisi: Penyelidikan Masih Berlangsung
Ia berjanji untuk bertanggungjawab penuh atas biaya pendidikan Hisyam.
Dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, kecelakaan maut itu terjadi tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Bus Hino miliki PO Inds'88 memuat 53 orang meluncur setelah mengalami rem blong menabrak pemotor, besi pembatas jalan, dan pagar rumah warga.
Tragedi itu menewaskan 8 penumpang, 3 di antaranya pegawai RSBS Jember.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang