Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Status Nonaktif, Uya Kuya Bantu Pulangkan Jenazah TKI Asal Jember Rifa Hamidah

Kompas.com, 14 September 2025, 17:09 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPR RI nonaktif dari Fraksi PAN, Surya Utama alias Uya Kuya, membantu kepulangan jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Rifa Hamidah yang meninggal karena sakit di Hongkong.

Uya bersama istrinya Astrid Kuya langsung mendatangi kampung halaman Rifa yang berada di Desa Semboro, Jember Jawa Timur, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Uya Kuya Sebut Ada yang Belikan Mangkok hingga Kembalikan Kasur Usai Rumah Dijarah

"Sebetulnya proses pemulangan jenazah ini sudah dari sebulan yang lalu saat Miss Yuni menghubungi saya," kata Uya dalam pesan yang diterima, Sabtu (13/9/2025).

Uya besama sahabatnya Miss Yuni yang merupakan aktivis Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong, selama empat tahun terakhir aktif dalam membantu TKI yang bermasalah.

Mulai dari yang sakit hingga pemulangan jenazah.

Baca juga: Kucingnya Bakal Dikembalikan Sherina Pekan Depan, Uya Kuya: Buat Saya Udah Kayak Keluarga

Keluarga Rifa dan warga menangis saat jenazah sampai dan dimakamkan di Jember.

Keluarga, warga, dan perwakilan pemerintah daerah setempat mengucapkan terima kasih atas bantuan Uya dan Miss Yuni yang sudah memulangkan jenazah Rifa.

Anggota DPR RI nonaktif dari Fraksi PAN Uya Kuya (topi hitam) bersama istrinya Astrid Kuya (berkerudung dan berkacamata) saat membantu proses pemulangan jenazah TKI asal Jember, Rifa Hamidah, yang meninggal karena sakit di Hongkong, Sabtu (13/9/2025).

Dokumentasi Pribadi Uya Kuya Anggota DPR RI nonaktif dari Fraksi PAN Uya Kuya (topi hitam) bersama istrinya Astrid Kuya (berkerudung dan berkacamata) saat membantu proses pemulangan jenazah TKI asal Jember, Rifa Hamidah, yang meninggal karena sakit di Hongkong, Sabtu (13/9/2025).
Uya mengatakan dirinya tidak akan diam meski statusnya sebagai anggota dewan sedang nonaktif.

"Walaupun status saya sedang nonaktif , namun tidak mengurangi niat saya untuk membantu masyarakat khususnya para PMI seperti yang sudah saya lakukan jauh dari sebelum saya jadi anggota DPR," katanya.

Dia meyakini kebenaran tentang apa yang terjadi beberapa waktu terakhir ini akan muncul dengan sendirinya.

"Masyarakat akan menilai sendiri kalau video-video yang beredar itu adalah murni postingan orang lain yang mengambil dari video-video lama saya dengan ditambahkan tulisan dan narasi fitnah," kata dia.

Sebelum ke pemakaman Rifa, Uya juga menyempatkan menengok Lilis, TKI asal Malaysia yang dulu pernah dipulangkan Uya.

Saat itu Lilis dipulangkan dari Malaysia dalam keaadan koma dan lumpuh.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Uya Kuya Bantu Proses Pemulangan Jenazah Pekerja Migran Asal Jember Dari Hongkong

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau