Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru

Kompas.com, 8 September 2025, 15:37 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul secara terbuka mengakui bahwa program Sekolah Rakyat (SR) masih menghadapi sejumlah kekurangan mendasar.

Persoalan tersebut berkisar dari sarana-prasarana seperti dapur, toilet, dan ketersediaan air bersih, hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM) pengajar dan pengasuh.

Pernyataan ini disampaikannya usai meninjau langsung kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (8/9/2025).

"Ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Saya terus keliling ke berbagai Sekolah Rakyat. Memang ada kekurangan-kekurangannya. Di beberapa tempat masih ada yang kurang dapur, ada yang toiletnya kurang, ada juga air bersihnya masih belum lancar. Semuanya kita atasi secara bertahap," ujar Gus Ipul, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Program Sekolah Rakyat Sedot Anggaran Rp 24,9 Triliun pada 2026

Selain infrastruktur, Gus Ipul menyoroti tantangan di bidang SDM.

"Soal SDM, memang masih kekurangan kita wali asrama dan wali asuh di beberapa titik. Ada guru juga yang masih kita kurang, satu dua. Insyaallah dalam beberapa waktu ke depan ini semuanya sudah bisa dipenuhi karena seleksi memerlukan waktu," jelasnya.

Baca juga: Hampir Sebulan, Sekolah Rakyat di Pamekasan Belum Dapat Peralatan Dapur

Meski demikian, Mensos optimistis seluruh tantangan dapat dikelola dengan baik. Ia mencontohkan SRMP 14 Batu sebagai proyek kolaborasi yang berjalan sesuai rencana antara Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kota Batu. Di lokasi ini, sarana dan prasarana dinilai sudah cukup memadai.

"Kalau di sini (SRMP 14 Kota Batu) Alhamdulillah sarana-prasarananya sudah cukup memadai, cukup lengkap," katanya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah adaptasi siswa. Menurutnya, banyak siswa yang mengalami homesick atau rindu rumah pada 1-2 minggu pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, para siswa mulai terbiasa dan betah.

"Tapi setelah itu alhamdulillah tadi rata-rata sudah mulai betah, mulai kerasan," katanya.

Selain itu, untuk mendukung penuh program ini, pemerintah memastikan setiap siswa dan guru akan menerima fasilitas laptop dan seragam lengkap.

"Setiap siswa nanti akan mendapatkan laptop, gurunya juga. Sekarang masih dalam proses pengadaan. Selain itu, siswa mendapat delapan set seragam, mulai dari seragam biru-putih, pramuka, baju lab, olahraga, baju tidur, hingga almamater," katanya.

Distribusi laptop dan seragam lengkap ditargetkan rampung paling lambat pada akhir September 2025. Kemudian, kesejahteraan para guru juga menjadi prioritas. Gus Ipul menjamin hak-hak guru dan kepala sekolah akan dipenuhi, termasuk penyesuaian tunjangan sesuai standar nasional jika tunjangan daerah lebih rendah.

"Tentu tunjangannya kalau daerah, ya jika tunjangan daerah itu lebih tinggi ya akan menyesuaikan tunjangan daerah. Tapi tunjangan daerahnya lebih kecil dari rata-rata nasional, ya kita akan mengikuti rata-rata nasional. Jadi sudah dibahas secara serius dengan Kementerian PAN RB, dan juga Badan Kepegawaian Nasional atau BKN. Sudahlah Insyaallah hak-haknya guru, hak-haknya kepala sekolah akan diberikan," ungkapnya.

Dalam kunjungan di SRMP 14 itu, Gus Ipul juga meninjau beberapa kelas pembelajaran. Di sana, ia juga menanyakan beberapa hasil pemetaan potensi melalui asesmen talent DNA.

Halaman:


Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau