Namun dari semua hal yang ia temui, satu hal yang paling ia kagumi adalah rasa kebersamaan.
Sari mengagumi warga yang saling tolong menolong dengan rasa toleransi yang tinggi.
Ia melihat bagaimana masyarakat di sekitar perkebunan hidup dengan cara yang sangat alami, berbagi peran, dan saling menjaga alam.
Menurutnya, semua orang uang ditemui terbiasa berbagi dan menjaga alam sebagaimana adanya, membuatnya sangat terinspirasi.
Bagi Sari, nilai-nilai seperti toleransi dan keluwesan dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi pelajaran penting bagi negaranya.
"Jepang bisa belajar untuk tidak terlalu kaku pada hal-hal kecil, seperti yang saya lihat di sini," ujarnya.
Baca juga: Jalur Gumitir Kembali Dibuka, 6 Stasiun Tambahan di Jember-Banyuwangi Tetap Layani Penumpang
Melalui residensi ini, Sari ingin karya-karyanya bisa menjangkau lebih banyak orang.
"Saya ingin karya yang saya buat tentang kehidupan di sini bisa dipamerkan di Jepang maupun di luar negeri," katanya.
Ia berharap, masyarakat kota bisa melihat kembali nilai-nilai hidup dari desa yang sederhana tapi bermakna.
Dan soal kembali ke Jember, Sari tidak ragu. Ia mengungkapkan bahwa ingin datanh ke Jember berkali-kali lagi.
Dari kamera dan sketsa kecilnya, Sari telah membawa pulang cerita besar, tentang alam, manusia, dan keramahan yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang