Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor DPRD Kota Kediri Jadi Sasaran Vandalisme

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 18:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri, Jawa Timur, menjadi sasaran vandalisme berupa gambar maupun tulisan tak senonoh oleh pelaku yang tak dikenal.

Sebagaimana terlihat pada Jumat (29/8/2025) pagi, vandalisme bergambar mirip kelamin pria itu digambarkan di plakat papan nama utama yang berada di pagar bagian depan.

Gambar yang tampak menggunakan cat semprot warna biru itu berukuran cukup besar dan memanjang seukuran plakat.

Selain itu, coretan vandalisme juga terdapat di dinding sebuah bangunan seberang jalan depan kantor.

Baca juga: Vandalisme Marak Lagi di Solo, Wali Kota: Kami Cari, Pelaku Akan Dibina Polisi...

Di titik itu, isi vandalismenya juga tak senonoh.

Selain tulisan yang menyebut nama lembaga DPRD, terdapat gambar alat kelamin.

Perilaku vandalisme itu diduga terjadi pada Kamis malam ataupun Jumat dini hari.

Namun, tidak diketahui pasti pelaku maupun motifnya.

Perihal ini, pihak kepolisian, baik tingkat sektor hingga resor enggan berkomentar terkait vandalisme tersebut.

Ashari, anggota Komisi C DPRD Kota Kediri, juga enggan berandai-andai siapa pelakunya.

Namun, dia menduga itu merupakan ekspresi kekecewaan terkait dengan eskalasi politik yang tengah terjadi di Jakarta.

“Mungkin itu ekspresi kekecewaan masyarakat, melihat perkembangan yang ada di pusat. Yang saat ini sedang terjadi gerakan masyarakat menyampaikan aspirasi,” ujar Ashari yang juga ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Kota Kediri, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Ketika Sejuknya Suasana di Teras Cihampelas Tercoreng Vandalisme...

Sebab, biasanya, Ashari mengatakan, riuh politik yang terjadi di tingkat pusat kerap berimbas ke tingkat daerah, baik dalam bentuk unjuk rasa, audiensi langsung, melalui surat, maupun bentuk lainnya.

Perihal penyampaian itu, pihaknya tidak bisa membatasi, menghalau, bahkan menolak suara-suara ataupun aspirasi masyarakat yang masuk.

Sebab, itu merupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.

“(Eskalasi pusat) Pasti akan berdampak di daerah. Suara masyarakat bisa macam-macam. Termasuk yang seperti itu (vandalisme),” ucap dia. 

Namun demikian, dia menyayangkan jika penyampaian aspirasi itu dilakukan dengan cara yang tidak etis, apalagi dengan cara yang merusak.

Padahal, pihaknya senantiasa membuka diri untuk menerima setiap aspirasi yang datang, sepanjang dilakukan dengan santun dan berbudaya.

“Kami mengimbau agar penyampaian dilakukan secara santun. Termasuk kami, apa yang dirasakan oleh masyarakat jadi bahan kami meningkatkan kinerja,” katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau