BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus pembacokan yang melibatkan BS (55) dan MDH (23), warga Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terus berlanjut di pengadilan.
Kini, pihak kepolisian juga menambah satu tersangka, yaitu BD, kepala desa Geger, yang diduga berperan sebagai dalang dalam peristiwa tersebut.
Kuasa Hukum MDH, Bachtiar Pradinata, mengungkapkan bahwa dalam persidangan terungkap peran BD dalam insiden pembacokan.
Menurutnya, BD menghubungi BS untuk datang ke rumahnya dan menunjukkan foto MDH untuk mencari tahu identitasnya.
"Dalam persidangan sudah jelas siapa orang di belakang itu semua, namun justru tidak ditahan meski statusnya sudah tersangka," ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: Jadi Tersangka Bentrok Berdarah di Bangkalan, Berkas Kades Geger Dilimpahkan ke Kejari
Bachtiar juga menyayangkan sikap penyidik Polres dan Kejaksaan Negeri Bangkalan yang tidak menahan BD.
"Harapan dari keluarga MDH, kades ini ditahan juga," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa MDH hanya melakukan perlawanan setelah dibacok sebanyak tiga kali oleh BS, menggunakan pisau dapur.
"Anehnya, justru MDH yang pakai pisau dapur dikenakan undang-undang darurat, sementara BS yang membawa parang tidak dikenakan undang-undang itu. MDH ini hanya korban," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menjelaskan bahwa BD cukup kooperatif dan selalu melapor setiap hari, sehingga pihaknya tidak melakukan penahanan.
"Yang bersangkutan kooperatif setiap hari absen di polres," imbuhnya.
Baca juga: Bentrok Berdarah Geng Motor di Cilacap, 1 Tewas dan 4 Orang Jadi Tersangka
Ia juga menyatakan bahwa berkas perkara BD telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bangkalan dan masih dalam proses.
Sementara itu, Penasehat Hukum BD, Syarif Baskoro, tidak memberikan tanggapan saat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Peristiwa pembacokan ini bermula dari kesalahpahaman antara BD dan MDH saat terjadi kemacetan di jalan.
BD, yang baru pulang dari sebuah hajatan, mencoba menyapa temannya, namun bunyi klakson membuat MDH yang berada di depan kendaraan BD emosi dan menantangnya untuk bertarung.
BD tidak menghiraukan tantangan tersebut dan pulang ke rumah.
Setelah menceritakan kejadian itu kepada BS, BS tersulut emosi dan mengejar MDH, yang berujung pada aksi pembacokan.
Akibat insiden tersebut, BS mengalami luka bacok di pelipis kiri, sementara MDH mengalami luka di lengan kiri.
Setelah kejadian, salah satu korban dibawa ke Puskesmas Geger, dan laporan pun dibuat oleh kedua belah pihak ke Polsek Geger.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang