LUMAJANG, KOMPAS.com - Saman, seorang warga Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diduga mencuri dua unit sepeda motor milik mahasiswa yang tengah melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN).
Tindakan ini mengejutkan, mengingat Saman diberikan kepercayaan Kepala Desa Alun-alun, Dulhanan, untuk menjaga mahasiswa dan memastikan mereka merasa nyaman selama berada di desa tersebut.
Akibat pencurian ini, 12 mahasiswa KKN terpaksa dipulangkan oleh kampus masing-masing karena mengalami trauma.
Baca juga: Motor Mahasiswa KKN yang Dicuri di Kantor Desa Alun-alun Lumajang Dijual Rp 1,5 Juta
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, mengungkapkan bahwa Saman, yang memiliki hubungan dekat dengan kepala desa, dipercaya untuk menjaga mahasiswa KKN.
Lokasi rumah Saman yang berdekatan dengan kantor desa, tempat mahasiswa menginap, menjadi alasan tambahan untuk menempatkan kepercayaan tersebut.
"Pak kepala desa menyampaikan kepada tersangka titip adik-adik, lihat-lihat, jaga-jaga," kata Alex di Mapolres Lumajang, akhir pekan lalu.
Namun, Alex menegaskan bahwa Saman bukan perangkat desa. Ia seorang pekerja lepas yang melakukan pekerjaan serabutan.
Baca juga: Usai Curi Motor Mahasiswa KKN, Saman Sempat ke Balai Desa dan Pura-pura Ikut Bantu Mencari
"Kerjanya serabutan, bukan perangkat desa, tapi memang aktif komunikasi dengan kepala desa," ujarnya.
Saman mengakui bahwa ia melakukan pencurian tersebut karena merasa sakit hati dengan perilaku mahasiswa.
Ia berpendapat bahwa mahasiswa yang mengabdi di desanya kurang menunjukkan sopan santun, terutama mahasiswa laki-laki.
"Sombong, gak mau nyapa, kalau yang perempuan masih nyapa, yang laki-laki disapa tidak jawab," ungkap Saman.
Meskipun sebelumnya diberi amanah oleh kepala desa untuk menjaga mahasiswa KKN, Saman mengaku tidak tahan dengan sikap mahasiswa yang dianggapnya sombong.
Ia kemudian mengajak temannya, Sohib, untuk melakukan pencurian.
"Iya disuruh jaga sama pak inggi (kepala desa) tapi anak-anaknya sombong jadi saya ambil," tuturnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih memburu Sohib, pelaku lain yang terlibat dalam pencurian tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang