PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sekolah rakyat menengah pertama (SRMP) 29 Pamekasan sudah dimulai.
Siswa diberi akses pegang ponsel selama 3 hari agar betah di asrama, di Jalan Jokotole Indah, Pamekasan, Jumat (15/9/2025).
Setelah SRMP resmi dibuka Bupati Pamekasan Kholilurrahman, sebanyak 50 siswa langsung menempati asrama yang sudah disiapkan.
Pada hari pertama mereka berpisah dengan keluarganya, siswa mulai akan dilayani oleh wali asuh dan wali asrama di SRMP 29.
Baca juga: Sekolah Rakyat Dimulai di Samarinda, Orangtua Siswa: Saya Harap Anak Saya Punya Masa Depan...
Kepala SRMP 29 Pamekasan Aisyah Minarni Mukti mengungkapkan, merubah kebiasaan anak saat di rumah tidak mudah.
Salah satunya mereka bangun tidur langsung bertemu orang tua, bahkan pula bangun tidur langsung memegang handphone.
"Sehingga kami memberikan akses selama tiga hari mereka memegang handphone," katanya.
Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih betah dan bisa meninggalkan kebiasaan di rumah pegang gadged secara perlahan.
"Anak sudah kecanduan dengan HP sehingga kebiasaan tersebut tidak bisa dilarang secara mendadak, makanya kami beri mereka akses agar betah," katanya.
Baca juga: Tangis Orangtua Saat Antarkan Anak ke Sekolah Rakyat Tangsel...
Direncanakan, para siswa akan diberi waktu 1,5 jam setiap hari memegang gadged.
Selain itu, Aisyah Minarni Mukti juga sepakat dengan tenaga pendidik agar menerapkan pola pendidikan yang ramah kepada siswa.
"Kita akan ciptakan lingkungan aman, kondusif, bersih dan menyenangkan di sini," katanya.
Sebanyak 50 siswa terdiri dari 26 laki-laki dan 24 perempuan akan dibagi menjadi dua kelas.
Mereka menempati sejumlah kamar yang sudah disiapkan.
Setiap kamar rata-rata ditempati enam orang.
Baca juga: Mensos Janji Pengadaan Laptop dan TV Sekolah Rakyat Transparan, Tanpa Kongkalikong