SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menampung puluhan aduan masyarakat Surabaya yang masuk ke Rumah Aspirasi, pada Rabu (13/8/2025).
Cak Ji, sapaan akrabnya, duduk berhadapan dengan puluhan warga yang antre menunggu giliran untuk menyampaikan keluhan mereka.
Salah satunya, Ida, warga Bumi Citra Fajar, Sidoarjo, seorang dealer motor yang mengaku gajinya ditahan sejak bulan Juli 2025, serta sering mengalami keterlambatan pembayaran gaji sampai di atas tanggal 10.
“Makanya kemarin saya sekarang gak masuk, tapi saya belum mengundurkan diri,” kata Ida kepada Cak Ji.
Cak Ji pun menyarankan untuk menyampaikan perkara tersebut ke DPRD Surabaya Komisi D.
“Lapor saja ke (DPRD) Komisi D," kata Ida.
Baca juga: Polemik Sumbangan Agustusan di Surabaya Berakhir Damai Usai Dimediasi Armuji
Di samping itu, warga Gunung Sari Indah, Agus menuturkan sebanyak ratusan alumni mahasiswa Surat Keputusan Tunjangan Profesi (STKP) Al Hikmah angkatan 2014 sampai 2020 sekaligus penerima beasiswa full Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah, Surabaya yang ijazahnya sudah ditahan sejak 6 tahun lalu.
“Jadi awalnya kami diminta tanda tangan kontrak, salah satu poinnya kalau kami lulus wajib melakukan pengabdian di STKP selama 2 tahun,” tutur Agus.
Namun, pada tahun 2018 tiba-tiba pihak yayasan mengubah aturan wajib melakukan pengabdian selama 6 tahun.
“Nah sedangkan realitasnya banyak mahasiswa yang belum dapat penempatan kerja di STKP jadinya banyak yang menganggur, tapi ijazah ditahan jadinya gak bisa cari kerja,” ujarnya.
Kemudian, Cak Ji pun menjanjikan akan segera menjadwalkan sidak.
“Ya nanti kita sidak kesana.”
Lain halnya dengan Puji Rohani asal Setro Baru yang menerangkan bahwa anaknya yang kini sedang sakit keras ingin bertemu secara langsung dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Saya sudah sampaikan ke pak Eri tapi selalu orangnya ada agenda, sedangkan ini permintaan anak saya sebelum meninggal,” pinta Puji kepada Cak Ji sembari berlinang air mata.
Ia mengungkapnya bahwa dulunya sang anak merupakan pendukung kampanye dan fans berat Eri.