Sehingga mengharapkan dapat bertemu secara tatap muka di saat-saat terakhirnya.
“Tolong Cak Ji, anak saya dulu itu dulu selalu keliling kampung sambil bersorak ‘hidup pak Eri, hidup pak Eri’ gitu,” imbuhnya.
Mendengar laporan tersebut, Cak Ji pun menjanjikan akan segera mengunjungi anak Puji.
“Yawes nanti saya temui langsung, wes sama aku ae podo ae (sudah sama saya saja, sama saja),” tutur Cak Ji.
Baca juga: Kasus Iuran Agustusan di Surabaya, Eri Cahyadi Imbau Tak Ada Paksaan
Ada pula, Salim asal Kapasan Wetan yang memaparkan telah ditipu atas pembelian tanah di daerah Benowo sejak 2019 senilai Rp 85 juta.
Ia mengatakan pihak penjual tanah telah menjanjikan akan melakukan balik nama 6 bulan setelah pembayaran, tapi hingga kini tidak ada kabar.
“Pembayaran saya tinggal Rp 10 juta, setiap saya chat gak dibalas, bahkan sudah pernah dipanggil untuk mediasi dengan Bhabinkamtibmas bersama RT/RW tapi gak pernah mau hadir.”
“Orangnya malah menantang ‘sampean (Anda) laporkan saja sampai ujung dunia akan saya lawan’,” jelas Salim.
Wakil Wali Kota Surabaya itu pun mengatakan akan segera memediasi kedua pihak.
“Iya nanti kita sidak.”
Baca juga: Cari Sosok untuk Dirut KBS, Eri Cahyadi: Harus Inovatif, Saya Tidak Ingin yang Biasa Saja
Sementara itu, Cak Ji juga menerima laporan Ridawati yang sebelumnya melaporkan anaknya, Vania Alfin Santoso tidak memiliki laptop untuk kegiatan sekolah nya di SMK Negeri 1 Surabaya jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Ia menjelaskan bahwa mulanya laptop milik Vania tersebut digadaikan demi membiayai kuliah sang kakak di Universitas Muhammadiyah Surabaya sebesar Rp 4,5 juta.
“Sedangkan suami saya kabur dari rumah, saya ditinggali anak tiga. Makanya saya minta bantuan pak Armuji barangkali bisa bantu untuk menebus biaya gadainya,” tutur Ridawati.
Akhirnya, Cak Ji pun menyetujui untuk membantu biaya sekitar Rp 2 juta kepada Ridawati.
Ia menegaskan agar uang tersebut benar-benar digunakan untuk menebus laptop dan dimanfaatkan sebaiknya untuk kegiatan sekolah.
“Ini saya transfer langsung Rp 2 juta, tapi beneran digunakan untuk biaya laptop ya,” tegas Cak Ji.
Kegiatan di Rumah Aspirasi ini merupakan upaya pemerintah kota untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.
Cak Armuji menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan warga demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Surabaya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang