MALANG, KOMPAS.com - Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan ketersediaan serta distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi atau LPG melon di wilayah Malang Raya tetap aman sampai akhir tahun 2025.
Hingga Juli 2025, realisasi penyaluran di tiga daerah tersebut telah mencapai rata-rata 60 persen dari total kuota yang ditetapkan pemerintah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan distribusi secara intensif.
"Hingga semester satu atau memasuki triwulan tiga 2025, alokasi kuota LPG di Jawa Timur sudah tersalurkan hampir 60 persen. Kami akan terus memaksimalkan agar sisa alokasi terdistribusi dengan baik hingga 31 Desember 2025," ujar Ahad pada Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Hindari Produk Elpiji Oplosan, Pertamina Imbau Masyarakat Beli di Pangkalan Resmi
Berdasarkan data Pertamina, rincian realisasi penyaluran LPG 3 Kg di Malang Raya per Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Kabupaten Malang mencapai 63.197 Metrik Ton (MT) dari total kuota 105.527 MT (60 persen), Kota Batu 7.696 MT dari total kuota 12.648 MT (61 persen) dan Kota Malang 20.416 MT dari total kuota 34.478 MT (59 persen).
Secara keseluruhan, penyaluran di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 800.000 MT atau sekitar 59 persen dari kuota 1,3 juta MT.
Menanggapi laporan kesulitan masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 kilogram, seperti yang terjadi di Blitar baru-baru ini, Ahad menjelaskan bahwa hal tersebut umumnya terjadi di tingkat pengecer yang bukan merupakan jalur distribusi resmi Pertamina.
Ia menyarankan masyarakat membeli LPG langsung di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan gubernur dan menghindari kelangkaan.
Baca juga: Tersangka Kasus Elpiji Oplosan di Malang Untung Rp 160 Juta per Tahun
"Kami sarankan masyarakat membeli langsung di pangkalan. Pengecer hanya boleh menerima 10 persen dari alokasi pangkalan," tegasnya.
Untuk memastikan kelancaran pasokan, Pertamina Patra Niaga di Jawa Timur memiliki 871 agen dan lebih dari 36.000 pangkalan sebagai jaringan distribusi.
Di Malang Raya, Kabupaten Malang terdapat 63 agen dan 2.256 pangkalan, Kota Malang memiliki 21 agen dan 781 pangkalan serta Kota Batu dengan 8 agen dan 271 pangkalan.
"Dengan dukungan lebih dari 36 ribu pangkalan di Jawa Timur, rata-rata satu desa atau kelurahan dilayani oleh tiga hingga empat pangkalan. Jadi, masyarakat tidak perlu panik," tambah Ahad.
Jika serapan kuota terus meningkat dan berpotensi habis sebelum akhir tahun, pemerintah daerah (Pemda) dapat mengajukan penambahan kuota.
Namun, persetujuan penambahan tersebut sepenuhnya menjadi kebijakan pusat.
"Mekanismenya adalah pengajuan penambahan kuota, bukan kenaikan harga. Harga di pangkalan resmi tidak bisa serta-merta naik karena sudah diatur dalam SK Gubernur," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang