LUMAJANG, KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember turut menarik mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kebijakan ini dipicu pencurian dua sepeda motor milik mahasiswa KKN di Kantor Desa Alun-alun.
Salah satu mahasiswa UIN KHAS bernama Ika Wahyu turut menjadi korban pencurian tersebut.
Satu motor lagi yang hilang diketahui milik Thoriq, mahasiswa Universitas Jember.
Universitas Jember sudah lebih dulu menarik 11 mahasiswa KKN dari Desa Alun-alun.
Baca juga: Imbas Pencurian Motor Saat KKN, Unej Tarik 11 Mahasiswanya dari Lumajang
Adapun Kantor Desa Alun-alun dijadikan posko KKN oleh mahasiswa dari Unej dan UIN KHAS Jember.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UIN KHAS Jember, Zaini mengatakan, hanya ada satu orang mahasiswanya yang melaksanakan program KKN di Desa Alun-alun.
Satu-satunya mahasiswa tersebut menjadi salah satu korban pencurian sepeda motor di posko KKN yang berada di Kantor Desa Alun-alun.
"Jadi mahasiswa kami hanya satu orang yang KKN di sana, sisanya dari Unej karena kami melaksanakan program KKN kolaboratif, dan kebetulan jadi korban pencurian sepeda motor vario warna hitam," kata Zaini melalui sambungan telepon, Kamis (7/8/2025).
Zaini mengatakan, setelah mendapatkan kabar mahasiswanya menjadi korban pencurian, pihaknya langsung menuju ke lokasi KKN dan menjemput mahasiswa tersebut.
"Jadi kemarin pak ketua langsung menuju lokasi dan menjemput mahasiswa yang bersangkutan," kata Zaini.
Menurut Zaini, pihak kampus sudah mengimbau agar mahasiswa KKN tidak membawa kendaraan bermotor.
Baca juga: Kantor Balai Desa di Lumajang Dibobol Maling, 2 Motor Mahasiswa KKN Raib
Namun, di sisi lain, kendaraan tersebut dibutuhkan mahasiswa untuk mobilitas di desa.
Selain itu, sebelumnya ia berpesan agar pemerintah setempat menjaga keamanan dan kenyamanan mahasiswa selama melaksanakan program KKN.
"Kami sudah wanti-wanti sebenarnya untuk jaga keamanan mahasiswa kami, termasuk kami pesan ke mahasiswa untuk jaga diri," kata dia.
Sementara itu, Bidang Penelitian dan Pengembangan (litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lumajang, Al Imron, mengonfirmasi penarikan mahasiswa KKN di Desa Alun-alun.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi mahasiswa KKN di desa tersebut.
Namun, di desa lain, program KKN masih berlanjut.
"Benar sudah ditarik sebanyak 12 mahasiswa, yang 11 dari Unej dan 1 dari UIN, kalau di desa lain masih lanjut," kata Imron.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang