BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus pungli yang diduga dilakukan Liaison Officer (LO) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berujung ricuh antara maba dan panitia. Saat ini masih dilakukan penyelidikan internal terkait hal tersebut.
Wakil Rektor lll Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim kini telah melarang LO terlibat dalam pengadaan perlengkapan hingga makan siang mahasiswa baru, setelah sebelumnya terdapat LO yang mengumpulkan uang dari mahasiswa baru untuk dibelikan perlengkapan.
"Saya sudah larang LO untuk terlibat hal yang begitu-begitu. Fokus saja dengan membimbing adik-adiknya. Biarkan maba membeli sendiri di luar," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Viral, LO Ospek UTM Diduga Minta Mahasiswa Baru Bayar Rp 120.000
Ia juga melakukan klarifikasi terhadap LO yang menjual kertas seharga Rp 27.000 pada mahasiswa.
"Ternyata itu harga untuk 6 lembar kertas warna warni. Itu juga ada yang sebagian maba yang merasa keberatan," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Maba Dorong Panitia PKKMB UTM, 15 Orang Diduga Terlibat
Surokim mengatakan, saat ini pengawas masih melakukan penyelidikan terhadap 115 orang LO yang ada di kepanitian PKKMB.
"Saat ini kami mintai klarifikasi dan catat. Karena versinya satu dengan yang lain berbeda, baik itu dari maba ataupun LO. Kami harus melihat dari dua sisi, setelah itu kami evaluasi," imbuhnya.
Pihaknya juga mendalami adanya LO yang diduga melakukan mark-up harga untuk kebutuhan perlengkapan maba.
"Untuk yang mark-up harga juga kami telusuri. Kalau nanti di situ terbukti ada pungli, akan kami sanksi," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UTM, Fauzi mengatakan, pihaknya juga telah melarang LO menyediakan perlengkapan untuk maba agar menghindari tudingan pungli.
"Saya sudah panggil LO-nya dan saat ini sudah tidak mengkoordinir kebutuhan maba," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang