KEDIRI, KOMPAS.com - Dua petani di Desa Blawe, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tewas terpanggang. Ironisnya, tragedi ini akibat kebakaran daun tebu sisa panen yang mereka bakar sendiri.
Kedua korban, Poniman (65) dan Murtaji (70), diduga terjebak dalam kobaran api yang tak terkendali akibat cuaca panas dan angin kencang.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Purwoasri, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rudi Hartono, mengungkapkan bahwa kedua korban ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia di tengah sawah dengan luka bakar di sekujur tubuhnya pada Jumat (1/8/2025).
"Dari laporan itu kami lakukan penyelidikan," ujar Rudi Hartono dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Wanita di Humbahas Tewas Terbakar saat Buka Lahan Pertanian di Tepi Hutan
Pemeriksaan tim medis menunjukkan tidak ada luka akibat benda tumpul atau tajam pada jasad kedua korban.
Kronologi kejadian bermula saat Poniman, Murtaji, dan seorang buruh tani lainnya, Suwaji, membakar daun tebu sisa panen di lahan milik Budianto, warga setempat.
Kegiatan pembakaran tersebut merupakan praktik umum di kalangan petani tebu di Kediri sebelum lahan ditanami kembali.
Mereka mulai bekerja sejak pagi hingga menjelang siang, dan pemilik lahan meminta pekerjaan itu dilanjutkan keesokan harinya.
Poniman tetap melanjutkan pembakaran karena merasa pekerjaan yang tersisa sedikit.
Namun, saat pembakaran berlangsung, angin tiba-tiba berembus kencang, membuat api membesar dan menyulut tanaman tebu di lahan sebelah.
Baca juga: Jasad Lansia 84 Tahun di Madiun Ditemukan Tewas Terbakar di Tumpukan Kayu
Suwaji berusaha mengendalikan api dengan membuat sekat agar tidak merembet ke lahan lain.
Setelah tiga jam, api berhasil dipadamkan.
Setelah memadamkan api, Suwaji menyadari bahwa kedua rekannya tidak ada.
Meskipun mencari di rumah mereka, Suwaji tidak menemukan Poniman dan Murtaji.
Ia kemudian kembali ke sawah dan meminta bantuan petani lain untuk mencari kedua rekannya.
Akhirnya, mereka menemukan tubuh Poniman dan Murtaji di tengah sawah dalam kondisi terbakar.
Baca juga: Lansia Tewas Terbakar Dalam Mobil di Pondok Aren
Kapolsek menambahkan, pemeriksaan petugas medis menunjukkan bahwa kematian kedua korban disebabkan kehilangan kesadaran akibat kurangnya oksigen yang diakibatkan kepungan asap.
Saat pingsan, tubuh mereka terbakar oleh api yang terus menjalar karena embusan angin.
"Apalagi kedua korban usianya sudah tua, jadi tidak bisa menghindar dengan cepat saat datang angin kencang," pungkas Rudi Hartono.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang