Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Tembakau di Pamekasan Terbakar, Warga Setempat: Hanya Sampah

Kompas.com, 31 Juli 2025, 21:42 WIB
Fathor Rahman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kebakaran gudang rokok terjadi di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (31/7/2025) pukul 18.30.

Diduga, gudang tersebut untuk penyimpanan tembakau rokok milik H Basri.

Pantauan Kompas.com di lokasi, api dengan cepat dipadamkan.

Pintu gudang tertutup rapat setelah setengah jam laporan kebakaran diterima tim Damkar Pamekasan.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau, Petugas TNI: Semakin Meluas

Masyarakat sekitar gudang saat ditanya kebenarannya mengaku bahwa yang terbakar hanya sampah.

Bahkan, ada warga yang menunjukkan arah yang salah.

Sebagian mengaku tidak tahu adanya kebakaran.

Namun, di lokasi kejadian, salah satu gudang yang tertutup rapi masih terlihat sisa asap.

"Saya tidak tahu kalau di sini ada kebakaran. Kalau pun ada, hanya sampah," kata seorang warga yang berada di samping gudang.

Sementara itu, warga berinisial RK menyampaikan bahwa memang benar ada kebakaran.

Gudang tersebut dijadikan tempat tembakau dan produksi rokok.

"Warga setempat memang diimbau tidak membocorkan kepada siapa pun adanya kebakaran, karena gudang itu berisi tembakau rokok," ujarnya. 

Dia mengatakan, warga setempat kompak karena di gudang tersebut banyak warga yang bekerja.

Baca juga: Rokok Ilegal Rp 1 Miliar Diselundupkan di Bagasi Bus AKAP, Petugas Bingung Cari Pemiliknya

Ia mengatakan, api memang dipadamkan dengan cepat.

Sebab, warga kompak membantu memadamkan api sebelum membakar tembakau yang ada di dalam gudang.

"Mereka khawatir kalau itu diketahui memproduksi rokok, ada masalah di belakang hari," katanya. 

Penanggung Jawab Pengendali Lapangan (Padal) Regu 02 Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP dan Damkar Pamekasan, Jailani membenarkan adanya kebakaran tersebut.

Ia mengatakan, kebakaran terjadi di dalam gudang di Desa Blumbungan.

Namun, menurutnya, hanya sampah di gudang yang terbakar. "Memang benar ada kebakaran. Hanya sampah yang terbakar," katanya.

Ditanya soal kepastian gudang rokok, pihaknya mengaku tidak bisa memastikan.

Namun, menurutnya, di dalam gudang memang terlihat ada tembakau. "Tapi apinya tidak sampai membakar tembakaunya," ucapnya.

Baca juga: 3 Mobil Terbakar Hebat di Parkiran Masjid Al-Falah Cirebon, Warga Berlarian

Pelaporan kebakaran dilakukan oleh Kepala Desa Blumbungan sekitar pukul 18.30.

Tim Damkar langsung menuju lokasi dengan satu unit pemadam dan satu mobil penyuplai air. "Pelapor kebakaran adalah kepala desa," kata salah satu petugas Damkar.

Sementara itu, Kepala Desa Blumbungan, Ferry Andrianto Alvin membenarkan bahwa yang terbakar adalah gudang tembakau.

"Itu bukan gudang rokok, tapi gudang tembakau milik H. Basri. Yang terbakar adalah tikar yang digunakan untuk mencampur tembakau," katanya.

Ia mengakui bahwa memang ada kertas karton yang terbakar di lokasi kejadian.

Namun, ia membantah bahwa kertas karton tersebut berisi rokok.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau