Kemudian, usaha kuliner akan dipindahkan ke lantai 2 dan 3 Pasar Bareng yang masih memiliki ruang kosong.
"Sosialisasi awal kepada warga terdampak sudah kami lakukan bersama tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Warga sudah mengetahui rencana ini," katanya.
Pemkot Malang bergerak cepat untuk memenuhi seluruh readiness criteria yang disyaratkan.
Seluruh proses administrasi, termasuk penyelesaian dokumen lingkungan yakni UKL-UPL dan penyiapan lahan untuk relokasi, ditargetkan tuntas pada September 2025.
"Kami pastikan September semua urusan lahan dan administrasi selesai. Sehingga pada Oktober 2025, proses lelang atau pengadaan sudah bisa dimulai," ujar dia.
Dengan jadwal tersebut, penandatanganan kontrak diharapkan terjadi pada Januari 2026, dan pekerjaan konstruksi fisik dapat dieksekusi mulai Februari 2026.
Proyek ini diperkirakan memakan waktu pengerjaan selama 18 bulan.
Ketika ditanya mengapa tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dandung menjelaskan, nilai proyek yang sangat besar akan menyerap porsi anggaran signifikan.
Apabila dilakukan maka mengganggu alokasi untuk program Pemkot Malang lainnya.
"Anggarannya besar. Dengan adanya dukungan dari pusat dan Bank Dunia melalui NUFReP, semoga kita bisa merealisasikan penanganan banjir skala besar tanpa membebani APBD secara berlebihan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang