Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir, Pemkot Malang Kejar Proyek Drainase Rp 154 Miliar yang Didanai Bank Dunia

Kompas.com, 17 Juli 2025, 16:03 WIB
Nugraha Perdana,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan banjir kronis dengan mengusulkan dua proyek drainase senilai total Rp 154 miliar.

Proyek ambisius ini diajukan untuk masuk dalam program pengendalian banjir nasional, National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), yang didukung Bank Dunia (World Bank) dan Pemerintah Pusat.

Baca juga: Pantura Semarang-Demak Berpotensi Banjir Rob Nanti Siang-Sore, ini Jalur Alternatifnya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan, Kota Malang telah masuk dalam survei awal program NUFReP beberapa waktu lalu.

Hal ini membuka peluang besar untuk mendapatkan dukungan pendanaan eksternal guna merealisasikan proyek infrastruktur vital tersebut.

"Kami bersyukur Kota Malang berpotensi mendapatkan bantuan dari program NUFReP. Tim dari Bank Dunia juga sudah melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan kesiapan kita dan memvalidasi data yang telah kami kirimkan," ujar Dandung, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: Banjir di Buru Selatan, 1 Rumah Tenggelam, Ratusan Terendam

Dua titik prioritas yang diusulkan yakni di kawasan Jalan Bondowoso–Tidar.

Proyek ini mencakup pembangunan dan peningkatan drainase serta pembangunan long storage (kolam retensi) dengan estimasi anggaran Rp 90 miliar.

Selain itu, juga koridor Jalan Letjen Sutoyo–Jaksa Agung Suprapto dengan fokus pada pembangunan dan peningkatan drainase dengan alokasi dana sekitar Rp 60 miliar.

Proyek ini direncanakan membentang dari titik awal di Taman Kediri (Jalan Gresik) hingga pertemuan Jalan Surabaya dengan Jalan Pahlawan Trip.

Dandung menyampaikan, tantangan utama yang harus dihadapi Pemkot Malang bukanlah pengadaan tanah, melainkan penyediaan lahan.

Sebab, lahan yang akan digunakan merupakan aset milik Pemkot Malang yang selama ini dimanfaatkan oleh warga untuk kegiatan usaha.

Baca juga: Soal Jalan Cor Kabupaten Patah Akibat Banjir Rob Sayung, Dinputaru: Kita Usulkan 2026

Tercatat ada sekitar 50 bangunan, terdiri dari 41 bangunan semi permanen dan 9 non-permanen yang terdampak.

Mayoritas yakni 46 bidang digunakan sebagai tempat usaha kuliner dan non-kuliner.

"Sesuai arahan Bapak Wali Kota, pendekatannya harus humanis dan mempertimbangkan kondisi sosial. Kami akan melakukan relokasi, bukan penggusuran," tegas Dandung.

Pemkot Malang telah menyiapkan solusi konkret untuk relokasi yakni untuk usaha non-kuliner akan direlokasi ke lahan seluas 6.000 meter persegi di sekitar Jalan Bondowoso.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau