Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Anak Tidak Mampu, Eri Cahyadi Bakal Bangun 3 Asrama RIAS Tahun Depan

Kompas.com, 16 Juli 2025, 15:58 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun tiga asrama Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS). Asrama itu akan digunakan untuk tempat tinggal anak yang orangtuanya tidak mampu.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya kini sudah mempunyai dua bangunan RIAS yang berada di Jalan Kalijudan dan Jalan Wonorejo. Menurutnya, kebaradaan dua asrama itu masih kurang.

"Kita akan menambah asrama, ada tiga tempat lagi. Karena RIAS Wonorejo untuk laki-laki, belum ada yang perempuan, ini kita siapkan tempatnya," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Pemkot Surabaya Tak Miliki Lahan Untuk Sekolah Rakyat, Eri Cahyadi Kenalkan RIAS

Eri menyebut, Pemkot Surabaya mempertimbangkan kenyamanan tempat beristirahat ketika berniat membangun RIAS. Oleh karena itu, satu kamar tidak bisa memuat banyak anak.

“Jadi kamarnya itu ada yang maksimal 12 anak, ada yang maksimal 18 anak dengan melihat luas kamarnya. Dan juga kita kasih AC sehingga mereka tidurnya juga nyaman,” jelasnya.

Baca juga: KPAI Apresiasi Program Ramah Anak RIAS Surabaya, Sebut Dapat Jadi Role Model Nasional

Selain itu, kata Eri, ada sejumlah fasilitas penunjang lain, seperti tempat latihan tinju, futsal, voli, dan ruang belajar. Hal tersebut untuk menunjang keterampilan anak selama tinggal di RIAS.

"Sehingga ketika masuk ke RIAS, mereka bangga 'aku anaknya Pemkot Surabaya, aku anaknya Wali Kota Surabaya'. Dia tidak boleh minder, tidak boleh pakai baju-baju yang memang tidak layak," ujarnya.

Lebih lanjut, Eri mengaku sudah mengetahui sejumlah lokasi strategis yang bisa dibangun asrama RIAS. Namun, pihaknya perlu memastikan kembali sebelum mulai membangun.

“Ada beberapa titik yang rencana kita bangun (RIAS) untuk perempuan. Kita masih menyiapkan, ada di sekitar Rungkut dan Wonorejo, nanti kita lihat yang mana yang pas,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Eri Cahyadi memperkenalkan program RIAS yang dinilai memiliki tujuan yang sama dengan Sekolah Rakyat. Program RIAS diperuntukkan bagi anak yang orangtuanya tidak mampu secara ekonomi.

Total sudah ada sekitar 110 anak yang tinggal di Gedung RIAS di Jalan Wonorejo. Mereka dipilih dari beberapa keluarga yang membutuhkan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Pagi semua kumpul, setelah itu kita antar ke sekolah. Nanti dari sekolah dia pulang ke tempat ini, mereka istirahat, tidur dulu, setelah agak sore bangun bisa mengikuti kegiatan," kata Eri, di RIAS Wonorejo, Selasa (16/7/2025).

"Kalau dia itu ingin tinju, gambar komputer komputer, main band. Tapi yang komputer memang kita wajibkan, sehingga ada penambahan-penambahan ilmu untuk anak-anak," tambahnya.

Eri berharap anak yang masuk dalam program RIAS memiliki karakter yanh kuat ketika keluar. Dengan demikian, mereka bisa langsung memiliki pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.

"Kami ingin anak-anak yang besok menjadi lulusan dari RIAS ini, selain memiliki kemampuan, memiliki keyakinan, maka anak-anak ini juga memiliki wawasan kebangsaan yang kuat," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau