BANGKALAN, KOMPAS.com - Becak listrik bantuan dari Presiden Prabowo telah diterima oleh puluhan tukang becak di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Bantuan itu merupakan kolaborasi Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN).
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengatakan, bantuan ini diberikan kepada 25 orang tukang becak.
Pihaknya memprioritaskan para penerima yang telah berusia lanjut.
"Untuk penerimanya kami prioritaskan yang berusia lanjut karena becak listrik ini akan sangat membantu penarik becak mempermudah pekerjaannya," tuturnya, Senin (14/7/2025).
Baca juga: Progam 100 Becak Listrik Prabowo di Madura, Pamekasan Dapat 25 Unit
Ia mengatakan, para penerima tidak hanya diberikan unit becak listrik itu.
Namun, penerima bantuan juga diberikan pelatihan cara mengoperasikan dan merawat becak listrik tersebut.
"Kami juga berikan pendampingan agar penarik becak ini bisa mengoperasikan becak listrik dengan baik sehingga bisa betul-betul bermanfaat untuk mencari nafkah dan bisa dirawat dengan baik," ucapnya.
Ia mengimbau agar penerima becak listrik itu bisa menjaga bantuan pemberian presiden tersebut dan tidak menjualnya.
"Semoga bantuan dari Pak Presiden bisa dijaga dengan baik dan membantu perekonomian para penarik becak. Kami juga berharap agar becak ini tidak dijual," kata dia.
Salah satu penerima becak listrik, Abdul Hafid (67) asal Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Bangkalan, mengaku senang mendapat bantuan tersebut.
Kini, ia tak perlu mengayuh sekuat tenaga untuk mengantarkan pelanggannya.
"Saya biasanya pagi antar jemput pedagang di pasar. Dengan bantuan ini, saya bisa bekerja lebih mudah, tidak perlu lagi mengayuh sekuat tenaga. Terima kasih, Pak Presiden," ucapnya.
Baca juga: Naik Becak Listrik, Heroe-Supena Daftar ke KPU Kota Yogyakarta
Meski begitu, ia mengaku perlu beradaptasi menggunakan becak listrik tersebut.
Sebab, biasanya ia menggunakan becak manual dengan tenaganya sendiri.
"Ya, masih belum terbiasa pakai yang listrik. Memang lebih mudah, tapi masih perlu penyesuaian," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang