SURABAYA, KOMPAS.com - Galeri Merah Putih di Komplek Balai Pemuda Surabaya menjadi saksi keajaiban seni lukis melalui pameran bertajuk "Talenta dari Langit" yang berlangsung dari 14 hingga 20 Juni 2025.
Pameran ini menampilkan dua sosok istimewa, Varel Hadinoto dan Devina Malva Salsabila, yang merupakan anak penyandang down syndrome.
Keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk mengekspresikan diri.
Dalam pameran ini, kurator Hendrik Barata menghormati kedua talenta luar biasa tersebut dengan memamerkan karya-karya yang memancarkan ketulusan dan imajinasi.
Baca juga: Jasa Lukis Kulit dengan Henna, Ekspresi Seni Bermodal Tusuk Gigi
"Pameran ini secara khusus saya duetkan dua anak didik saya yang menyandang down syndrome. Baik laki-laki maupun perempuan ini," ujarnya kepada jurnalis, termasuk Kompas.com.
Varel Hadinoto dikenal sebagai atletik lompat jauh tingkat nasional, sementara Devina Salsabila aktif di dunia model dan seni lainnya.
Hendrik menggunakan pendekatan yang berbeda dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus ini, yaitu dengan membangun rasa suka dan kebebasan berimajinasi.
"Menciptakan rasa suka dulu, dengan membiarkan sesuai pikirannya dan berimajinasi. Ketika saya sodorkan kanvas dan cat itu, mereka akan terus berimajinasi akan dibuat apa, dan menyala pikirannya," imbuhnya.
Sebagai pendamping, Hendrik menyadari pentingnya menyesuaikan pendekatan karena anak-anak down syndrome memiliki kondisi anatomi dan psikologi yang berbeda dibandingkan penyandang disabilitas lainnya.
Baca juga: Lukisan Gua Misterius Gambarkan Hewan Punah 280 Juta Tahun Lalu
Karya-karya yang dipamerkan bukan hanya sarana ekspresi, tetapi juga wujud apresiasi atas proses yang telah mereka jalani.
Dua karya mereka bahkan telah dibeli oleh pengunjung bernama John, yang berasal dari Amerika.
"Menumbuhkan rasa giat untuk belajar bahwa karyanya dapat dipamerkan, sebagai bentuk apresiasi. Seperti saat ini ada dua karya yang dibeli sama yang membuka pameran, Pak John asal Amerika," ujar Hendrik, yang saat ini mengajar di Sekolah Luar Biasa.
Seorang pengunjung sedang mendapkumentasikan hasil karya lukisan dua pelukis cilik down syndrome di Galeri Merah utih Balai Pemuda Surabaya yang berlangsung mulai tanggal 14-20 Juni 2025.Dalam pameran ini, Hendrik Barata juga membantu mengkuratorial sebanyak 32 karya, di mana Varel Hadinoto menyumbangkan 6 karya dan Devina Salsabila 26 karya.
"Secara sensitif seni saya langsung feeling dengan hasil karya mereka ini. Subhanallah, pecinta seni ini juga sepemikiran sama hasil karya yang saya pilih ini," kata Hendrik.
Dengan pameran "Talenta dari Langit", Hendrik berharap masyarakat, pencinta seni, dan pemerintah dapat memberikan ruang dan pengakuan yang setara bagi anak-anak istimewa.
Baca juga: Seniman Hong Kong Modifikasi Lengan Robot, Bisa Membuat Lukisan Tinta China
"Masyarakat, pecinta seni, pemerintah itu tidak memandang sebelah mata. Kan di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Sosial, harusnya hal-hal seperti ini bisa diangkat."
"Misalnya, ada festival seni anak-anak istimewa, itu belum pernah ada. Minimal se-Surabaya atau Jawa Timur," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang