Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPMB Jatim 2025, Cek Ulang Titik Lokasi Rumah karena Bisa Geser

Kompas.com, 10 Juni 2025, 11:39 WIB
Fathor Rahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penentuan titik lokasi rumah calon murid pada SPMB Jatim 2025 perlu dicek ulang.

Titik lokasi bisa bergeser saat pengambilan PIN di sekolah dan bisa berpengaruh pada jarak rumah calon murid ke sekolah.

Operator SPMB Jatim 2025, SMAN 2 Pamekasan, Badrul Qomarul Muniri mengungkapkan, titik lokasi rumah perlu dicek ulang.

"Banyak kasus titik lokasi bergeser. Rumah calon murid terekam berada di tengah sawah dan itu harus diperbaiki," katanya.

Baca juga: Simulasi Pendaftaran SPMB Jatim, Tak Wajib tapi Penting Bagi Calon Murid

Titik lokasi banyak bergeser karena beberapa faktor. Paling utama karena calon murid sengaja menggeser lokasi dari titik awal yang ditentukan.

Selain itu, karena pengaruh koneksi internet. Hal ini menyebabkan titik lokasi tidak akurat sesuai posisi rumah yang sebenarnya.

Dia menuturkan, terkadang calon murid mengutak-atik lokasi rumah di aplikasi. Praktis lokasi tidak akurat dan pindah ke tengah sawah.

"Kasus ini banyak sekali. Kita cek ulang dan kita verifikasi lagi titik lokasi setiap rumah calon murid," katanya.

Baca juga: Wali Kota Semarang Keluarkan SE Antigratifikasi untuk SPMB, Ini Isinya

Setelah adanya kerawanan itu, panitia SPMB SMAN 2 Pamekasan langsung melakukan pengecekan terhadap semua titik lokasi.

Mereka melakukan perbaikan titik lokasi bahkan verifikasi ulang kepada calon murid.

"Kami memastikan titik lokasi rumah benar-benar akurat. Karena itu berpengaruh pada analisis zona saat pendaftaran dibuka," katanya.

Kepala SMAN 2 Pamekasan, Moh Arifin mengatakan, titik lokasi ini sangat diperlukan pada pendaftaran tahap ketiga. Jarak rumah calon murid dengan sekolah menjadi salah satu analisa dan penilaian.

"Skor prestasi dan rapor sama. Tapi ada titik lokasi rumah yang tidak akurat maka bisa jadi yang lebih jauh bisa masuk karena titik lokasi rumahnya akurat," katanya.

Pihaknya sudah meminta panitia SPMB di sekolahnya untuk mengecek dan membantu keakuratan titik lokasi rumah calon murid.

"Meskipun, lokasi rumah saat ini tidak menjadi penentu utama. Akumulasi nilai rapor menjadi faktor juga. Bisa jadi rumah lebih dekat tapi nilai rapornya lebih rendah maka yang diterima calon murid dengan domisili yang lebih jauh," ucapnya.

Pengambilan PIN SPMB akan berlangsung sampai 13 Juni 2025. Setelah itu akan dilakukan pembukaan pendaftaran.

Pendaftaran tahap 1 kuota 40 persen dimulai 16- 17 Juni 2025 dan diumumkan tanggal 20 Juni 2025 dan tahap 2 kuota 25 persen dibuka 22-23 Juni 2025 dan diumumkan tanggal 24 Juni. Sementara tahap 3 pagu 35 persen dibuka sejak 26-27 Juni 2025 dan diumumkan pada tanggal 28 Juni 2025.

SMAN 2 Pamekasan mendapatkan pagu 360 siswa. Calon murid akan dibagi menjadi 10 kelas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau