TUBAN, KOMPAS.com - Warga menemukan granat nanas di sebuah rumah kosong di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Selasa (3/6/2025).
Granat yang diduga masih aktif itu kali pertama ditemukan seorang pekerja serabutan bernama Yosetiawan (58), yang sedang membersihkan rerimbunan ranting pohon di rumah kosong tersebut.
Saat itu, pemilik rumah yang diketahui bernama Cahyo, memintanya untuk membersihkan rerimbunan pohon di rumah yang diketahui sudah lama tidak berpenghuni tersebut.
Baca juga: Jejak Tuban sebagai Pelabuhan Internasional di Era Kerajaan Hindu-Budha
Sekira pukul 07.30 WIB, Yosetiawan pun membersihkan dan menebang ranting pohon di sekitar rumah kosong tersebut agar tidak rimbun.
"Saat sedang menarik dahan pohon yang ditebangi itu, ada benda berbentuk seperti granat di lantai," kata Yosetiawan.
Mulanya dirinya mengira benda yang ditemukan tersebut hanya mainan, tapi setelah dilihat dari dekat dan detail bentuknya mirip granat asli.
Baca juga: Benda Diduga Granat Nanas Ditemukan Warga saat Bongkar Rumah Mantan Veteran di Klaten
Khawatir granat tersebut masih aktif, Yosetiawan pun mengambil gambar benda tersebut dan melaporkan ke temannya yang bertugas di Kodim 0812 Tuban.
Selanjutnya, petugas dari Kodim dan Polres Tuban datang ke lokasi dan pemasangan garis polisi.
Kepala Sat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan, penemuan benda mirip granat tersebut dilaporkan sekira pukul 08.00 WIB.
Untuk mengevakuasi temuan benda mirip granat tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan tim Gegana Sat Brimob Polda Jatim.
"Saat ini, bahan peledak yang ditemukan tersebut sudah dievakuasi dan ditangani oleh tim Jibom (Penjinak Bom) Gegana Sat Brimob Polda Jatim," kata Dimas.
Dimas tidak menjelaskan kondisi granat tersebut masih dalam kondisi aktif atau tidak.
Namun, saat ditemukan, kondisi granat itu sudah berkarat, diduga keberadaan benda tersebut sudah lama di lokasi kejadian.
"Dugaannya granat tersebut sudah lama berada di lokasi kejadian, karena kondisinya sudah berkarat" ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang