Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhimpit 2 Truk Pasir dari Depan dan Belakang, 2 Pengendara Sepeda Motor di Lumajang Tewas

Kompas.com, 2 Juni 2025, 17:44 WIB
Miftahul Huda,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya Dampit-Lumajang, Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Lumajang, Jawa Timur, Senin (2/6/2025).

Kecelakaan yang melibatkan dua unit truk angkutan pasir dan satu unit sepeda motor ini menyebabkan dua orang yang mengendarai sepeda motor tewas.

Satu korban tewas di lokasi kejadian. Sedangkan, korban lain meninggal dunia saat dilakukan perawatan di RSUD Pasirian.

Insiden tragis ini terjadi di pos pemeriksaan (Portal) pajak pasir yang ada di Desa Candipuro.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, terlihat truk pasir pertama berwarna putih berhenti di depan portal pengecekan pajak pasir.

Baca juga: Warga dari 3 Desa di Lumajang Protes Alih Fungsi 1.200 Hektare Lahan

Di belakangnya, terdapat sepeda motor dengan nomor polisi N 3982 YBV yang dikemudikan oleh Abdul Wahid (50) berboncengan dengan Diva Puspita (19) warga Dusun Langkapan, Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.

Tiba-tiba, di belakang sepeda motor itu ada truk Hyno biru dengan nomor polisi N 8238 AB yang dikemudikan Hendra Priyono (47) melaju cukup kencang dan langsung menabrak motor yang dikemudikan Abdul Wahid.

Kecelakaan pun tak terhindarkan. Sepeda motor tertabrak dari belakang dan terhimpit dua truk.

Pengemudi motor yang mengenakan jaket kuning itu terhimpit di bawah motor dan truk.

Kondisinya diperparah saat warga memberi instruksi kepada sopir truk untuk mundur.

Namun, karena panik truk tersebut justru maju. Hal ini membuat korban ikut terseret.

Baca juga: Ditanya Capaian 100 Hari Kerja, Bupati Lumajang: Anak Sekolah Saja Rapornya Setahun 2 Kali

Hendra Priyono sopir truk yang menabrak pemotor mengatakan, sebelum tabrakan terjadi, korban secara tiba-tiba menyalip kendaraan truk muatan pasir yang dikendarainya.

Secara bersamaan, tepat di depan sepeda motor milik korban terdapat kendaraan truk lain yang sedang berhenti karena hendak melakukan pengecekan pajak pasir.

Hendra mengaku, sempat melakukan pengereman, tapi beratnya muatan membuat truknya terus melaju dan akhirnya menabrak sepeda motor itu dari belakang.

"Ini kan berhenti mau barcode di pos pasir, tiba-tiba di depan saya ada sepeda motor nyalip. Sudah sempat ngerem, tapi nggak nutut (pakem), akhirnya tertabrak dan meninggal di lokasi," terang Hendra Priyono ketika dikonfirmasi.

Baca juga: Salip Truk dari Kiri, Pengendara Motor di Lumajang Tersenggol dan Tewas

Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang Ipda Dendy Cucu Ardiana menjelaskan, kecelakaan terjadi lantaran kurangnya kehati-hatian sopir dump truk yang hendak membayar pajak pasir.

"Jadi di TKP sepeda motor ada di depan truk, karena kurang berhati-hatinya pengendara truk ini akhirnya sepeda motor ditabrak dari belakang. Ini korban sempat terlindas, kalau observasi terakhir kita ini korban meninggal di rumah sakit," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Surabaya
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
Surabaya
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Surabaya
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Surabaya
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Surabaya
Hasil Uji Lab, Keracunan Massal di Ngawi akibat Bakteri Nitrit di Menu MBG Sayur Acar
Hasil Uji Lab, Keracunan Massal di Ngawi akibat Bakteri Nitrit di Menu MBG Sayur Acar
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau