MAGETAN, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan KA Malioboro pada Senin (19/5) lalu.
Dia menyampaikan rasa turut berduka atas musibah yang merenggut 4 korban meninggal tersebut kepada keluarga korban yang hadir di ruang pertemuan Kantor Bupati Magetan.
“Ini bagian dari ungkapan duka cita kami. Yang keluarganya dipanggil oleh Allah, mudah-mudahan dalam keadaan husnul khotimah. Untuk yang masih dirawat, kita doakan semoga segera diberikan kesembuhan,” ujar Khofifah, Senin (27/5/2025) malam.
Baca juga: Polres Magetan Tetapkan Penjaga Pelintasan Penyebab Kecelakaan KA Malioboro Jadi Tersangka
Khofifah menambahkan, terkait keselamatan di lokasi palang pintu juga perlu dilakukan evaluasi, baik yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun PT KAI.
“Kami terus berkoordinasi untuk mendata mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan mana milik PT KAI. Keberadaan palang pintu yang diawaki petugas sangat penting untuk memastikan keselamatan masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: Hasil Penyelidikan BTP Surabaya: Persinyalan dalam Kondisi Baik Saat Kecelakaan KA Malioboro Ekspres
Menurut Khofifah Pemprov Jatim pernah memperkenalkan sistem palang pintu berbasis artificial intelligence (AI) sebagai bagian dari inovasi keselamatan transportasi.
Dengan adanya tekhnologi tersebut diharapkan akan meminimalisai kecelakaan di perlintasna kereta api.
“Saat peluncuran, saya datang langsung. Inovasi ini adalah bentuk komitmen kami dalam meminimalisasi kecelakaan, melalui pendekatan teknologi dan modernisasi,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang