Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian 4 Korban Longsor Trenggalek Fokus ke Titik Temuan Awal, Libatkan Anjing Pelacak

Kompas.com, 23 Mei 2025, 15:47 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Proses pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Rabu (23/5/2025) ini memasuki hari kelima.

Hari ini, sebanyak 150 personel tim SAR gabungan dikerahkan dan dibagi menjadi dua tim.

Tim pertama, seluruh personel fokus di titik tanah longsor utama untuk melakukan pencarian korban, dibantu dua alat berat.

Sedangkan tim kedua ditugaskan untuk membersihkan material longsor yang menghalangi jalur bawah.

"Pembagian tim hari ini, berbeda dengan hari sebelumnya. Tim pertama fokus ke titik utama untuk melakukan pencarian, tim kedua membersihkan material longsor yang menutup akses jalur bawah dan dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)."

Baca juga: 6 Orang Korban Longsor di Trenggalek merupakan Satu Keluarga

Demikian penjelasan Kasi Ops Basarnas Jawa Timur, Didit Arie Ristandy, di posko Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jumat.

Harapannya, apabila material longsor yang menutup akses menuju titik utama terbuka, proses evakuasi jenazah korban tanah longsor menuju titik ambulans akan lebih mudah.

"Apabila jalur yang menutup akses terbuka, maka proses evakuasi jenazah korban melalui jalur bawah menuju titik lokasi ambulans akan lebih mudah," ungkap Didit.

Proses pencarian korban yang dilakukan tim SAR gabungan berlangsung di titik sekitar temuan dua korban sebelumnya.

#---Alat berat melakukan upaya pencarian korban di titik lokasi salah satu rumah yang hilang tertimbun tanah longsor, Kamis (22/05/2025)---#(KOMPAS.com/SLAMET WIDODO) #---Alat berat melakukan upaya pencarian korban di titik lokasi salah satu rumah yang hilang tertimbun tanah longsor, Kamis (22/05/2025)---#

Proses ini dibantu alat berat dan tetap melibatkan anjing pelacak. "Proses pencarian dilakukan di sekitaran temuan sebelumnya," kata Didit.

Namun, tidak menutup kemungkinan, korban lainnya yang masih dalam pencarian berada di sekitar temuan dua korban sebelumnya.

Berdasarkan keterangan saksi, ketika kejadian, enam korban berkumpul di rumah dan teras.

"Dua korban sebelumnya ditemukan berdekatan. Dari hasil keterangan warga setempat, keenam korban berada di rumah serta teras ketika kejadian," sebut Didit.

Pada Kamis (22/05/2025), tim SAR gabungan menemukan dua korban terimbun longsor, sehingga menyisakan empat orang korban yang masih dalam pencarian.

Baca juga: Khofifah: Pemprov Jatim Siapkan Hunian Tetap untuk Korban Longsor di Trenggalek

"Dari enam korban yang hilang, dua sudah ditemukan. Sehingga ada empat korban lagi yang masih dalam pencarian," ungkap Didit.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau