Salin Artikel

Pencarian 4 Korban Longsor Trenggalek Fokus ke Titik Temuan Awal, Libatkan Anjing Pelacak

Hari ini, sebanyak 150 personel tim SAR gabungan dikerahkan dan dibagi menjadi dua tim.

Tim pertama, seluruh personel fokus di titik tanah longsor utama untuk melakukan pencarian korban, dibantu dua alat berat.

Sedangkan tim kedua ditugaskan untuk membersihkan material longsor yang menghalangi jalur bawah.

"Pembagian tim hari ini, berbeda dengan hari sebelumnya. Tim pertama fokus ke titik utama untuk melakukan pencarian, tim kedua membersihkan material longsor yang menutup akses jalur bawah dan dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)."

Demikian penjelasan Kasi Ops Basarnas Jawa Timur, Didit Arie Ristandy, di posko Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jumat.

Harapannya, apabila material longsor yang menutup akses menuju titik utama terbuka, proses evakuasi jenazah korban tanah longsor menuju titik ambulans akan lebih mudah.

"Apabila jalur yang menutup akses terbuka, maka proses evakuasi jenazah korban melalui jalur bawah menuju titik lokasi ambulans akan lebih mudah," ungkap Didit.

Proses pencarian korban yang dilakukan tim SAR gabungan berlangsung di titik sekitar temuan dua korban sebelumnya.

Proses ini dibantu alat berat dan tetap melibatkan anjing pelacak. "Proses pencarian dilakukan di sekitaran temuan sebelumnya," kata Didit.

Namun, tidak menutup kemungkinan, korban lainnya yang masih dalam pencarian berada di sekitar temuan dua korban sebelumnya.

Berdasarkan keterangan saksi, ketika kejadian, enam korban berkumpul di rumah dan teras.

"Dua korban sebelumnya ditemukan berdekatan. Dari hasil keterangan warga setempat, keenam korban berada di rumah serta teras ketika kejadian," sebut Didit.

Pada Kamis (22/05/2025), tim SAR gabungan menemukan dua korban terimbun longsor, sehingga menyisakan empat orang korban yang masih dalam pencarian.

"Dari enam korban yang hilang, dua sudah ditemukan. Sehingga ada empat korban lagi yang masih dalam pencarian," ungkap Didit.

Sementara itu, dua orang korban yang telah ditemukan, sudah teridentifikasi dan dimakamkan.

"Korban pertama yakni Mesinem (82) perempuan, dan korban kedua yakni Yatemi (65) perempuan. Dan hari ini dimakamkan," sebut idit.

Kedua jenazah dimakamkan di pemakaman umum Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, dalam satu liang lahat.

"Atas permintaan keluarga, kedua korban dimakamkan di satu liang lahat," ungkap Kepala Desa Depok, Sugeng Asmoro, seusai prosesi pemakaman.

"Juga permintaan keluarga korban, apabila semua sudah ditemukan, agar semua jenazah dimakamkan di pemakaman umum Desa Depok dan berdekatan," sambung Sugeng. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/23/154752778/pencarian-4-korban-longsor-trenggalek-fokus-ke-titik-temuan-awal-libatkan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com