Editor
Namun, sebelumnya terkendala kedalaman material longsor diduga mencapai 10 meter.
Alat berat berupa ekskavator dan alkon atau pompa air bisa digunakan untuk membantu melakukan evakuasi di titik utama tanah longsor.
Kepala Dusun Kebonagung, Eko Pambudi mengatakan, ada 6 orang yang hilang dalam insiden tanah longsor tersebut dan semua mempunyai hubungan kekerabatan.
Keenam orang tersebut tinggal di tiga rumah yang berbeda. Korban pertama adalah Mesinem (90). Ia tinggal satu rumah bersama anaknya, Yatinem (70).
Adapun rumah kedua dihuni oleh pasangan suami istri Yatini (50) dan Tulus (65). Yatini merupakan anak dari Yatinem.
Lalu, rumah ketiga dihuni oleh Suminto (40) bersama istrinya, Nitin (36). Mereka mempunyai anak Khoiri (19) dan Thoriq (2). Diketahui Suminto adalah anak dari Yatini.
Baca juga: Cari 6 Korban Longsor Trenggalek, Tim SAR Gabungan Kerahkan Anjing Pelacak
Dari 8 anggota keluarga tersebut, hanya Suminto dan Khoiri yang selamat karena sedang ada aktivitas ke luar rumah saat tanah longsor terjadi.
Adapun 6 orang lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian. "Mereka sudah lama tinggal di situ, tetapi kalau bangunan rumahnya baru," ucap Eko.
Walaupun jarak antar rumah jauh, keguyubrukunan di Dusun Kebonagung termasuk keluarga Mesinem sangat terjaga.
"Hanya memang Mbah Mesinem yang sudah sepuh sehingga lebih banyak tinggal di rumah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "BREAKING NEWS, Satu Jasad Wanita Korban Longsor di Trenggalek Ditemukan".
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang