Belum sempat Pak Subolo mengajak untuk menyelamatkan diri, enam orang yang berkumpul di teras tersebut tersapu dan tertimbun material longsor berikut rumahnya.
"Begitu longsor saya lari ke samping rumah. Biasanya saya tidak pernah lewat situ. Kalau saya lewat seperti biasanya, mungkin saya sudah tidak selamat," kata Subolo.
"Ketika saya lari hendak menyelamatkan diri, melihat mereka berkumpul di teras, saya belum sempat teriak mengajak lari, sudah tersapu longsor," ucap dia.
Tidak bisa dirasakan berapa jauh dan bagaimana sulitnya jalan yang ia lalui untuk selamat dari kejaran material tanah longsor yang meluncur deras ke bawah.
"Setelah di tempat aman saya sadar dan melihat lokasi sudah rusak tidak berbentuk," kata Subolo.
Dalam kondisi lokasi yang terputus membentuk jurang, alat berat tidak bisa menjangkau titik lokasi pencarian. Namun, titik lokasi bisa dijangkau oleh personel tim gabungan.
Selain itu, saat ini tanah di lokasi kejadian masih basah dan labil, sehingga berisiko terjadi longsor susulan.
Warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi rawan tanah longsor susulan diminta agar segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
"Kondisi tanah masih basah, dan ada beberapa rumah belum terdampak di sekitar lokasi, agar segera evakuasi mandiri," kata Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto di posko Desa Depok Kecamatan Bendungan Trenggalek.
Agar alat berat bisa menjangkau lokasi kejadian, tim gabungan akan membuka jalur baru di titik lokasi guna percepatan proses pencarian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang