SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyebut, truk sampah yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan pengendara sepeda motor, Senin (19/5/2025), bukan miliknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, truk sampah dengan nomor polisi L 8841 UT tersebut bukan miliknya, melainkan punya pihak swasta.
“Kalau melihat plat kuning, tentu bukan truk DLH. Semua yang digunakan pengangkutan sampah DLH platnya pasti dinas warnanya merah," kata Dedik, saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Hasil Demo Ojol di Surabaya, Program Tarif Promo di Jatim Disetop Sementara
Lebih lanjut, kata Dedik, pihaknya kerap mengadakan pelatihan untuk setiap pengemudi truk sampah.
Hal tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan selama berkendara.
Selain itu, lanjut dia, juga ada pengecekan kelayakan kendaraan secara rutin setiap pengendara.
Pemeliharaan unit tersebut menggandeng Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).
“Setiap tahunnya kami ada (latihan) safety riding ya, dari pihak Astra. Jadi, kami sudah antisipasi terkait kondisi kendaraan, dan pengemudinya, ini sudah kita antisipasi begitu,” ujarnya.
Baca juga: Pria di Surabaya Tewas Dibacok, Polisi Kejar Pelaku
DLH Surabaya juga menentukan waktu pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Dengan Jadwal truk dari Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) dimulai setiap pukul 04.00 WIB.
“Karena ada LPS di pinggir jalan raya, kalau diambil siang itu mengganggu lalu lintas. Maka dari kami ambil pagi-pagi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu saksi, Haryono Suyono (67) warga Jalan Rungkut mengatakan, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketika itu, dia tengah membeli barang di Pasar Blauran.
"Saya tadi beli kain di Pasar Blauran sana, terus mau ke BG Juction sini, tiba-tiba dengar suara bres begitu," kata Haryono, ketika ditemui di sekitar lokasi kejadian, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Demo Ojol di Surabaya, Jalan Ahmad Yani Macet
Haryono menyebut, melihat truk bernomor polisi L 8841 UT tersebut melaju dari arah Jalan Kranggan.
Menurutnya, kendaraan pengangkut sampah itu hendak menuju Jalan Bubutan.
"Ya mau ngangkut sampah sepertinya dari arah Jalan Kranggan sini terus belok ke kiri, arah Jalan Bubutan. Memang pas banyak sepeda motor yang melawan arus di depan BG Juction," ucapnya.
Sedangkan, kata Haryono, seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor datang dari arah yang sama. Namun, dia tak mengetahui pengendara itu berencana ke arah mana.
"Anaknya (korban) ini masih muda, sendirian dia. Saya rasa posisinya enggak menyalip (truk), enggak melawan arus, tapi versinya sopir truknya itu melawan arus, supirnya enggan ngerti," ucapnya.
Baca juga: Respons Influencer yang Hina Surabaya, Armuji: Jaringan Lemot Enggak Masuk Akal!
Kemudian, lanjut dia, korban beserta sepeda motornya akhirnya terlindas oleh ban bagian depan truk sampah. Selanjut, perempuan tersebut langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Sopirnya tadi sendirian juga, namanya Yanto, tadi sama truknya sudah dibawa polisi tapi enggak tahu kemana. Korban juga dibawa ambulans, sepertinya ke RSUD dr Soetomo," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang