Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojol yang Bakar Pikap di Blitar Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com, 20 Mei 2025, 13:43 WIB
Asip Agus Hasani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Pengemudi ojek online (ojol) bernama inisial DS (33) yang membakar mobil pikap di Lingkungan Ngrebo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, pada Sabtu akhir pekan lalu diduga mengalami gangguan kejiwaan ringan.

Fakta tersebut melemahkan motif sakit hati akibat terserempet mobil pikap yang ia bakar sehari sebelumnya, sebagaimana yang ia utarakan kepada pihak kepolisian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota, AKP Sukamto mengatakan bahwa pihaknya kini meragukan keterangan pelaku tentang motif sakit hati di balik aksi pembakaran mobil pikap berwarna biru tersebut.

“Pelaku berdasarkan pemeriksaan psikis mengalami gangguan jiwa tipe 2 atau stadium 2 gitu kalau tidak salah. Jadi belum parah,” ujar Sukamto saat ditemui awak media, Senin (19/5/2025) siang.

“Tapi setelah kita cek silang dengan keterangan saksi-saksi, keterangan pelaku bahwa dia diserempet mobil korban ini menjadi meragukan. Apakah betul dia pernah diserempet mobil korban sehari sebelum pembakaran,” ujar dia.

Baca juga: Tak Ada Demo Ojol di Palangka Raya, Driver: Kami Bantu Doa

Meski demikian, kata Sukamto, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan melanjutkan proses pemeriksaan terhadap DS.

Mengenai apakah benar DS merupakan pengemudi ojol, Sukamto mengiyakan.

“Menurut keterangan saksi-saksi, ketika kondisi kejiwaannya sedang membaik, dia beraktivitas normal termasuk bekerja narik ojek,” ujar dia. 

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, menyampaikan bahwa DS memberikan keterangan yang tidak konsisten dalam beberapa subyek yang ditanyakan penyidik.

Berdasarkan keterangan kepada penyidik kepolisian, ujar Samsul, DS mengaku sakit hati akibat terserempet mobil pikap yang ia bakar saat melintas di Jalan Tanjung, Kelurahan Pakunden, Kota Blitar, pada Jumat, 16 Mei 2025.

“Tapi keterangan pelaku ini dibantah pemilik mobil, Saudara Andyk Widodo, yang mengaku pada hari Jumat mobil tidak melewati lokasi yang disebut pelaku,” ujarnya.

Baca juga: Ojol Banyumas Off Bid Serentak, Ada yang Tetap Terima Order Offline

DS, warga Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, terekam kamera pengawas CCTV membakar mobil pikap berwarna biru yang terparkir di teras bangunan toko di Jalan Majapahit, Lingkungan Ngrebo, Kelurahan Gedog, Kota Blitar, Sabtu, 17 Mei 2025, sekitar pukul 04.30 WIB.

Mengenakan jaket ojol, DS turun dari sepeda motornya lalu menyulutkan api ke kabin mobil pikap tersebut setelah sebelumnya menyiramkan bahan bakar cair.

Dia ditangkap warga sekitar saat hendak meninggalkan lokasi kejadian dengan memacu sepeda motornya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau