Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Gus Ipul Ajak Calon Siswa Sekolah Rakyat ke "Boarding School" di Kota Batu

Kompas.com, 19 Mei 2025, 16:43 WIB
Nugraha Perdana,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak beberapa calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kota Batu, Jawa Timur ke Islamic Boarding School (IIBS) Al Hikmah pada Senin (19/5/2025).

Hal ini untuk menunjukkan gambaran secara langsung kepada para calon siswa terkait kegiatan-kegiatan yang ada di SR nantinya.

Selain itu, kegiatan tersebut dalam rangka kerjasama percepatan pembuatan modul SR.

Dia mengatakan, SR akan menerapkan dua kurikulum, yakni kurikulum formal dan kurikulum pendidikan karakter.

"Mengingat konsepnya adalah sekolah berasrama dengan pendidikan 24 jam. Peran swasta, seperti IIBS Al Hikmah, sangat krusial," kata Gus Ipul, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Kisah Naira, Pelajar Kelas 6 SD asal Kota Batu yang Dikunjungi Mensos dan Berharap Bisa Lolos Masuk Sekolah Rakyat

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan di UPT PPSPA Bimasakti yang merupakan lokasi SR di Kota Batu nantinya.

Gus Ipul menyampaikan di hadapan para orang tua dan calon siswa bahwa program SR merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk memuliakan keluarga miskin atau miskin ekstrem.

"Program ini diperuntukkan bagi anak-anak yang berpotensi tidak bisa sekolah atau putus sekolah akibat faktor ekonomi maupun faktor lainnya," ujar dia.

Baca juga: 10.235 Guru Tersedia untuk Mengajar di Sekolah Rakyat, tapi Distribusinya Tak Merata

Menurutnya, data menunjukkan banyak siswa lulus SD tidak bisa melanjutkan ke SMP, dan lulus SMP tidak bisa ke SMA.

Oleh sebab itu, pemerintah akan mengadakan program SR sebagai solusinya.

Program SR didasari oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Kementerian Sosial bertindak sebagai penanggung jawab operasional dengan didukung oleh berbagai kementerian lain.

Seperti Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kemendagri, Kementerian PAN RB, BKN, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kerja Migran, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Kesehatan.

Untuk tahap awal tahun ajaran 2025-2026, Mensos mengungkapkan, bahwa 53 titik sekolah telah dinyatakan layak dan sedang dalam proses renovasi oleh Kementerian PU.

"Ke-53 titik ini diperkirakan dapat menampung sekitar 3.800 hingga 5.000-an siswa," jelasnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Bandung, Kepala SLBN A Padjajaran Beri Dukungan

Proses rekrutmen guru dan siswa juga telah dimulai secara simultan.

Lebih lanjut, Mensos menyebutkan ada sekitar 10 titik lokasi SR tambahan yang sedang disurvei dan dinyatakan layak.

Hal itu diharapkan bisa mencapai 100 titik SR pada tahun ajaran 2025-2026.

Sehingga program tersebut ditargetkan dapat menampung lebih dari 10.000 siswa.

Lokasi awal SR sebagian besar berada di Pulau Jawa, namun tetap menjangkau hampir setiap provinsi.

Kapasitas setiap sekolah bervariasi, mulai dari 50, 100, hingga 200 siswa, tergantung kondisi gedung yang direvitalisasi.

"Selain memanfaatkan gedung milik Kemensos dan Pemda, Presiden juga berencana membangun gedung khusus Sekolah Rakyat berkapasitas lebih dari 1.000 siswa yang ditargetkan selesai tahun depan," katanya.

Untuk kebutuhan dan kualifikasi guru sekitar 1.000 guru dengan asumsi di 53 titik SR dan melayani sekitar 4.000 siswa.

Selain itu, ditambah dengan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya hingga total mencapai sekitar 1.600 orang.

"Kepala sekolah akan diisi oleh ASN. Untuk guru, prioritasnya adalah ASN, kemudian P3K baik penuh maupun paruh waktu. Jika masih kurang, akan ada rekrutmen khusus," paparnya.

Baca juga: SLB Negeri Pajajaran Bandung Dibongkar untuk Sekolah Rakyat, Komite Orangtua: Kami Kaget Anak-anak Sedang Ujian

Calon guru program SR akan melalui serangkaian tes.

Termasuk kualifikasi bahasa Inggris, wawancara, dan pelatihan peningkatan kapasitas yang disesuaikan dengan rancangan proses belajar mengajar.

Mensos optimis program ini akan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Dia menargetkan beberapa sekolah dapat mulai beroperasi pada Juli mendatang.

Pengembangan guru dan kegiatan antar siswa juga akan terus dilanjutkan untuk memastikan kualitas pendidikan di SR.

"Alhamdulillah, sampai sekarang lancar karena semua mengikuti arahan Presiden. Dukungan dari daerah dan swasta juga sangat kuat," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau