Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Naira, Pelajar Kelas 6 SD Asal Kota Batu yang Dikunjungi Mensos dan Berharap Bisa Lolos Masuk Sekolah Rakyat

Kompas.com, 19 Mei 2025, 16:04 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengunjungi kediaman Naira Syalisah Putri Aldista (12), seorang calon siswa sekolah rakyat (SR) di Dusun Payan Bawah, Desa Punten, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (19/5/2025).

Kehidupan Naira yang saat ini duduk di bangku kelas 6 SDN Punten 02 terbilang sangat miris.

Dia tinggal bersama ayahnya, Kadis (41) yang merupakan pencari getah pinus, ibunya, Rita (32), dan dua adiknya yang masih bayi di rumah kontrakan sempit berukuran 3 meter x 7 meter dengan biaya sewa Rp 1 juta per tahun.

Gadis yang bercita-cita menjadi dokter anak ini mengungkapkan bahwa keluarganya merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca juga: Klarifikasi Kemensos soal Isu Bongkar SLB Negeri Pajajaran Bandung untuk Sekolah Rakyat

Naira berharap bisa bersekolah di SR untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik.

"Awalnya ibu saya melihat status WhatsApp dari pendamping PKH, kemudian berkeinginan mendaftarkan saya di SR."

"Saya setuju dan senang, apalagi bisa dikunjungi langsung oleh Pak Menteri. Harapannya bisa masuk SR dan bisa hidup yang lebih baik," ungkap Naira.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa keluarga Naira merupakan contoh profil warga yang termasuk dalam kategori desil 1, yaitu 10 persen penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, yang mencakup kategori miskin dan miskin ekstrem.

"Profil keluarga yang seperti ini disasar oleh Presiden Prabowo agar mereka bisa meneruskan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik," katanya.

Baca juga: SLB Negeri Pajajaran Bandung Dibongkar untuk Sekolah Rakyat, Komite Orangtua: Kami Kaget Anak-anak Sedang Ujian

Gus Ipul menambahkan bahwa program SR dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga desil 1 dan desil 2.

"Sekolah reguler tetap berjalan, sekolah unggulan juga tetap ada, tetapi sekolah rakyat memang diperuntukkan bagi mereka yang berada di desil 1," ujarnya.

Mensos menekankan pentingnya integritas dalam proses seleksi siswa sekolah rakyat.

"Pak Presiden berharap yang sekolah di sekolah rakyat memang mereka yang pantas. Tidak boleh ada KKN, titipan, termasuk titipan menteri, gubernur, bupati, atau wali kota."

"Semua harus murni dari bawah yang masuk desil 1 dan desil 2, setelah dilakukan kunjungan lapangan dan disepakati oleh pihak-pihak terkait," tegasnya.

Sekolah rakyat akan diselenggarakan dengan sistem asrama dan lingkungan belajar yang kondusif.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau