Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rujak Shushi sampai Rujak “Rumah Hantu” Meriahkan Festival Rujak Uleg 2025

Kompas.com, 19 Mei 2025, 10:49 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rujak uleg, hidangan tradisional yang sangat dikenal di Surabaya, kembali menjadi sorotan dalam Festival Rujak Uleg yang digelar Pemerintah Kota Surabaya.

Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-ke-732 Kota Surabaya (HJKS).

Festival ini diselenggarakan di Surabaya Expo Center (SBEC), yang merupakan gedung bekas Taman Hiburan Rakyat (THR), Sabtu (17/5/2025).

Festival Rujak Uleg tahun ini mengusung tema “The Legend of THR,” yang menghadirkan nuansa vintage melalui kostum yang dikenakan peserta dan pengunjung.

Tema ini bertujuan mengajak semua yang hadir bernostalgia dengan kehidupan di THR pada masa lalu.

Baca juga: Cobek Raksasa, Simbol Persatuan 20 Tahun Festival Rujak Uleg Surabaya

Pantauan Kompas.com, acara dimulai sekitar pukul 18.30 WIB dengan penampilan teatrikal berjudul “THR Merindu,” yang menggambarkan kenangan kemeriahan THR pada masa lampau.

Ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur dan luar negeri, termasuk India, Vietnam, dan Amerika, turut serta dalam festival ini dengan mengkreasikan berbagai bentuk rujak uleg.

Beberapa kreasi unik yang ditampilkan antara lain rujak uleg sushi, rujak uleg dalam “rumah hantu,” dan rujak uleg di tengah miniatur THR.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, dalam sambutannya menyatakan bahwa Festival Rujak Uleg 2025 kini telah masuk dalam daftar 110 kalender nasional Kharisma Event Nusantara (KEN).

Ia menjelaskan bahwa rujak uleg memiliki filosofi yang mendalam tentang keberagaman suku, etnis, ras, dan agama di Surabaya.

“Rujak uleg ini ada segar dari buah-buahan dan sayurannya, asin dari garamnya, pahit dari petisnya, manis dari gula merah, pedas dari cabai, asam dari asem Jawa yang menunjukkan juga Surabaya terdiri dari berbagai latar belakang etnis, suku, budaya, namun kita bersatu bersama membangun kota Surabaya," ujar Ikhsan.

Baca juga: Sejarah Rujak Uleg, Saksi Bisu Persatuan Budaya di Surabaya

Festival yang telah diadakan selama 20 tahun ini juga dikenal dengan ikon cobek raksasa berukuran 2,5 meter.

“Ini menunjukkan bahwa destinasi Festival Rujak Uleg sangatlah unik, salah satunya ada mengulek rujak di cobek raksasa,” tambahnya.

Ikhsan berharap melalui festival ini dapat tercipta persatuan yang akan mewujudkan Kota Surabaya yang aman dan nyaman pada masa depan.

“Sejatinya pembangunan di Surabaya melalui festival ini juga untuk anak cucu kita demi mewujudkan kota Surabaya yang aman dan nyaman di masa mendatang,” pungkasnya.

Dalam festival ini, sebanyak 1.300 porsi rujak disiapkan peserta dan 2.000 porsi dari panitia, sehingga total ada sekitar 3.300 porsi rujak yang akan dibagikan kepada pengunjung.

Selain itu, berbagai kegiatan meriah juga digelar, seperti nguleg massal cobek besar, lomba fashion show, dan lomba vlog.

Acara ditutup dengan pembagian rujak uleg gratis kepada seluruh warga Surabaya.

Sajian rujak peserta asal India dalam gelaran Festival Rujak Uleg 2025 di Surabaya Expo Center, Sabtu (17/5/2025).KOMPAS.com/AZWA SAFRINA Sajian rujak peserta asal India dalam gelaran Festival Rujak Uleg 2025 di Surabaya Expo Center, Sabtu (17/5/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau