Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sapi Idul Adha Presiden Prabowo, Peranakan Ongole Seharga Rp 95 Juta

Kompas.com, 13 Mei 2025, 12:43 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

KEDIRI, KOMPAS.com - Sapi milik warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur dibeli oleh Presiden Prabowo Subianto untuk Hari Raya Idul Adha 2025.

Pemilik sapi, Mohamad Rofik (37), warga Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, mengatakan bahwa tiga pekan lalu ia diberi tahu oleh petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri bahwa akan ada tim pusat yang survei di kandang sapi miliknya.

"Saya sudah dihubungi oleh tim dari DKPP Kabupaten Kediri. Waktu itu belum berharap banyak, tapi pekan lalu tim dari Kepresidenan datang dan memutuskan membeli sapi," katanya di Kediri, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkot Solo Bentuk Tim Pemeriksaan Hewan Kurban, Ini Tujuannya

Ia menyebut, sapi yang dibeli adalah peranakan ongole (PO) berwarna putih. Sapi ini dikenal sebagai ras unggulan lokal di Indonesia.

Peranakan ongole asli dari persilangan antara sapi ongole (sapi Sumba ongole atau sapi nellore) dengan sapi betina lokal Jawa. Sapi Ongole ini berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja dan pedaging.

Ciri khas dari sapi ini adalah tubuhnya besar, mempunyai punuk dan dominan warna putih.

Rofik mengaku senang sapi yang dibudidayakan di kandang miliknya dibeli oleh Presiden. Sapi ini memiliki bobot 893 kilogram dan dilepas dengan harga Rp 95 juta.

"Tentu bangga. Sapi dari kandang kami dipercaya untuk Presiden. Ini jadi kehormatan besar bagi kami sebagai peternak," kata Rofik.

Selain sapi PO, Rofik menyebut di peternakan miliknya juga tersedia beberapa jenis sapi lainnya, seperti brahman, simmental, dan limosin. Total, terdapat 500 ekor sapi yang siap untuk dijual.

Baca juga: Prabowo Beli Sapi Peranakan Ongole untuk Idul Adha 2025, Berapa Harganya?

Dari jumlah itu, sudah 250 ekor hingga 300 ekor yang telah dipesan dan siap dikirimkan.

Ia menyebut, tren permintaan untuk sapi sudah mulai banyak. Namun, stok di kandang juga masih melimpah, sehingga masih banyak pilihan.

"Tahun ini tren permintaan lumayan dibanding tahun lalu. Tahun lalu kami bisa jual sekitar 650 ekor," kata dia.

Ia pun bangga karena ternak miliknya selalu diperhatikan, baik dari sisi kualitas hingga kesehatan.

Beberapa pejabat juga pernah membeli ternak miliknya, seperti Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, kapolres Kediri, dan sejumlah pejabat lainnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, di Kabupaten Kediri, selain peternakan sapi "Irfai Farm" milik Mohamad Rofik (37), tim Kepresidenan juga meninjau beberapa tempat budi daya sapi di Kabupaten Kediri.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau