“Ini kesempatan untuk memanfaatkan ilmu yang saya miliki, memupuk pahala di akhirat. Biar ilmu dari kuliah itu tidak menguap begitu saja,” ucapnya.
Meski memberikan pelayanan dengan bayaran seikhlasnya dan bahkan hanya dibayar dengan doa bagi warga yang tidak mampu, Refika memastikan pelayanan yang dia berikan tidak asal-asalan.
Semua pasien tetap dia periksa secara lengkap dan detail seperti pemeriksaan tensi, nadi, dan sederet pemeriksaan lain.
Bahkan, jika diperlukan, pasien juga akan dilakukan pemeriksaan secara laboratorium.
“Semua proses pemeriksaan dilalui oleh pasien. Kalau perlu cek laboratorium dasar seperti cek kadar gula, kolesterol, maupun asam urat juga bayar seikhlasnya,” katanya.
Refika mengaku baru membuka praktik pelayanan kesehatan pemeriksaan dokter dengan membayar seikhlasnya dan gratis bagi penarik ojek selama 2 pekan terakhir.
Baca juga: IDI Soroti Mutasi Mendadak Sejumlah Dokter di Rumah Sakit Vertikal
Dalam sehari, pasien yang mendatangi tempat praktiknya rata-rata 4 sampai 5 orang.
Praktik dr Refika setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu dari pukul 06.00-08.00 WIB dan sore mulai pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.
Hari Minggu dan libur nasional tutup.
Fatmawati, salah satu pasien yang mengantre di ruang tunggu, mengaku baru mengetahui ada dokter umum praktik yang menerapkan tarif seikhlasnya, bahkan menggratiskan pelayanan bagi tukang ojek.
Meski mengaku bingung harus membayar berapa untuk mengisi kotak yang disediakan, dia mengaku terharu dengan langkah dokter muda tersebut.
Di tengah kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dan sulitnya mencari penghidupan bagi tukang ojek, masih ada dokter yang memikirkan nasib mereka.
“Terharu, dan baru tahu ada dokter yang dibayar dengan seikhlasnya, bahkan gratis bagi tukang ojek. Ini pasti sangat membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti tukang ojek,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang