SURABAYA, KOMPAS.com - Keluarga BAI (11), siswa kelas 5 SD yang mengalami tindakan kekerasan oleh pelatih lawan saat turnamen futsal, memutuskan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara damai.
Keputusan ini diambil atas permintaan anaknya sendiri.
Ayah korban, Bambang Sri Mahendra, mengungkapkan bahwa BAI meminta agar kasus tersebut dihentikan dan tidak ingin pelaku, BAZ (30), dipenjara.
"Anak kami (BAI) secara spontan menyampaikan, 'jangan pa, Pak Guru ini jangan dipenjarakan'. Ini omongan anak saya," kata Bambang saat dikonfirmasi pada Rabu (30/4/2025).
Baca juga: Kasus Pelatih Futsal Banting Siswa SD Berakhir Damai, Korban Cabut Laporan
Bambang merasa terharu dengan permintaan anaknya dan memutuskan untuk mencabut laporan yang telah dibuat.
"Kami juga merasa tersentuh secara hati nurani. Kami juga manusia yang punya salah juga, namun bagaimanapun, ini juga pembelajaran hukum bagi kita semua," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menyatakan bahwa anaknya telah bertemu langsung dengan terlapor di Polrestabes Surabaya, dan kedua pihak telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Ya, kalau saya sih tidak ada masalah, kan seperti tadi, kami punya naluri. Dan yang terpenting, pelaku juga bertanggung jawab atas pengobatan, saya pikir itu sudah cukup," ucapnya.
Baca juga: Kasus Siswa SD Dibanting Pelatih Lawan, Apa Risiko Retak Tulang Ekor?
Sebelumnya, keluarga BAI sempat melaporkan pelatih yang berinisial BAZ (30) ke Polrestabes Surabaya pada Minggu (27/4/2025), dengan nomor laporan LP/B/389/IV/2025/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Pelaporan tersebut didasarkan pada Pasal 80 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak terkait kekerasan anak.
Insiden tersebut terjadi saat pertandingan semifinal antara MI Alhidayah dan SD Simolawang Kip di SMP Labschool UNESA, Jalan Kawung.
Dalam video yang beredar, sekelompok anak mengenakan jersey hijau terlihat merayakan kemenangan mereka.
Tiba-tiba, seorang pria bertopi hitam mendekati dan mendorong salah satu anak hingga terpental.
Baca juga: Seruan Ketua AFI Jatim Usai Insiden Futsal Usia Dini di Surabaya
Pria tersebut juga terlihat menunjuk anak yang sudah tersungkur di tanah, yang kemudian memicu keributan di lokasi pertandingan.
Menurut akun Instagram @surabayakabarmetro, "Pertandingan berjalan normal dan tidak ada permainan kasar dari kedua tim, pertandingan dimenangkan oleh MI Alhidayah dan pemain MI Alhidayah berselebrasi di depan penonton dan supporter sekolahan."
Namun, akibat insiden tersebut, BAI mengalami trauma dan dilaporkan mengalami keretakan di tulang ekornya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang