BANGKALAN, KOMPAS.com - Dua kubu yang terlibat bentrok di Puskesmas Geger, Desa Kombangan, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Senin (28/4/2025) lalu akhirnya bertemu.
Mereka bertemu di Mapolres Bangkalan, Rabu (30/4/2025), bersama Kapolres Bangkalan, Kasatreskrim Polres Bangkalan, dan Kapolsek Geger.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, kedua kubu datang ke kantornya untuk melakukan mediasi.
Hasilnya, dua kubu sepakat untuk menjaga kondusivitas Desa Geger pasca-kejadian itu.
"Intinya mereka sepakat akan meredam dan menjaga kondusivitas di Desa Geger," ucapnya kepada Kompas.com.
Meski begitu, ia mengaku hingga saat ini kedua belah pihak belum mencabut laporan yang telah dibuat.
"Sementara ini, kami belum menerima pencabutan laporan," katanya.
Sebelumnya, pembacokan dilakukan oleh dua pria, yakni BS (55) dan MDH (23), warga Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.
Pembacokan terjadi setelah keduanya cekcok akibat salah paham usai diklakson saat macet di jalan.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Bentrok di Bangkalan, Dipicu Kesalahpahaman Warga terhadap Kadesnya
Setelah pembacokan itu, istri MDH membuat laporan ke Polsek Geger untuk melaporkan BS.
Hal serupa juga dilakukan oleh kubu BS yang membuat laporan ke Polsek Geger untuk melaporkan MDH.
"Laporan dari polsek sudah dilimpahkan ke polres," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Geger, Budiman, tak merespons saat Kompas.com berusaha mengirim pesan dan menghubungi nomor teleponnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang