Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Siswa SD Dibanting Pelatih Lawan, Apa Risiko Retak Tulang Ekor?

Kompas.com, 30 April 2025, 16:48 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah insiden tragis terjadi saat pertandingan futsal antara MI Al Hidayah dan SDN Simolawang yang berlangsung pada Minggu (27/4/2025).

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pelatih tim lawan, BAZ (33), membanting salah satu pemain MI Al Hidayah saat anak tersebut merayakan kemenangan.

Akun Instagram @surabayakabarmetro mengungkapkan bahwa pertandingan semifinal itu berlangsung normal tanpa adanya permainan kasar dari kedua tim.

"Pertandingan dimenangkan oleh MI Al Hidayah dan pemain MI Al Hidayah berselebrasi di depan penonton dan supporter sekolahan," tulis akun tersebut.

Namun, insiden tersebut menyebabkan korban mengalami trauma dan keretakan pada tulang ekornya.

Baca juga: Kasus Pelatih Futsal Banting Siswa SD Berakhir Damai, Korban Cabut Laporan

Menanggapi kejadian ini, Dr dr Kukuh Dwiputra H Sp OT Subsp PL(K), Ketua Staf Medis Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RSUD dr Soetomo, Surabaya, menjelaskan risiko yang dihadapi akibat cedera tulang ekor.

"Mulai dari rasa nyeri, rasa tidak nyaman saat duduk dan beraktivitas, hingga kelumpuhan, tergantung seberapa keras hantaman dan posisi cedera," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/4/2025).

Dokter Kukuh menjelaskan bahwa jika hantaman mengenai tulang ekor paling ujung atau koksigis, hanya akan menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Namun, jika hantaman mengenai tulang iskium atau bagian tengah tulang duduk, dapat menyebabkan rasa nyeri yang lebih parah.

"Apabila hantaman mengenai tulang sagum, yang terdapat sistem saraf, maka bisa berisiko mengakibatkan gangguan saraf seperti susah berkemih dan mati rasa di daerah dubur," ungkapnya.

Baca juga: Pelatih SD Banting Pemain Bocah Tim Lawan Saat Turnamen Futsal, Unesa Minta Maaf

Ia menambahkan bahwa meskipun tulang ekor termasuk tulang yang tebal dan kuat, cedera tulang ekor lebih sering terjadi pada kelompok usia lanjut.

"Maka perlu hantaman yang benar-benar kuat sampai membuat tulang ekor itu retak atau patah di usia anak-anak atau remaja," tuturnya.

Cedera tulang ekor pada anak cenderung sembuh dengan sendirinya dalam waktu 4 hingga 6 minggu, asalkan tidak ada luka terbuka.

Dokter Kukuh juga memberikan beberapa langkah pertolongan pertama untuk cedera tulang ekor, antara lain: tidak menggunakan tulang ekor untuk aktivitas bertumpu, kompres dengan air dingin untuk meredakan peradangan, dan segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Ia menekankan pentingnya edukasi kepada anak-anak untuk tidak bercanda berlebihan yang dapat membahayakan tubuh.

Baca juga: Seruan Ketua AFI Jatim Usai Insiden Futsal Usia Dini di Surabaya

"Yang sering terjadi adalah anak yang bercanda menarik kursi temannya sehingga akhirnya terjatuh. Nah, karena posisinya dia tidak siap, bisa berakibat fatal," tutupnya.

Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati saat berolahraga dan memahami cara melindungi diri dari cedera.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau