Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Ketua AFI Jatim Usai Insiden Futsal Usia Dini di Surabaya

Kompas.com, 29 April 2025, 22:27 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah insiden memilukan mengguncang dunia futsal usia dini di Surabaya.

BAI, bocah 11 tahun, mengalami kekerasan fisik saat bertanding dalam turnamen futsal di SMP Labschool Unesa, Minggu (27/4/2025).

Dalam laga semifinal yang mempertemukan MI Al-Hidayah dengan SDN Simolawang, BAI yang tengah merayakan kemenangan bersama rekan-rekannya, tiba-tiba ditarik dan dibanting ke tanah oleh BAZ, seorang pelatih dari tim lawan.

Peristiwa tersebut mengakibatkan retaknya tulang ekor BAI. Kejadian itu terekam dalam video yang kemudian beredar luas di media sosial, memicu gelombang kemarahan dan keprihatinan masyarakat.

Baca juga: Pelatih Futsal yang Banting Siswa SD Dilarang Mengajar Sementara

Menanggapi insiden ini, Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Provinsi Jawa Timur, Arief Anton Sujarwo, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Ya, yang pertama saya sangat kecewa dalam arti AFI yang pertama mengutuk perbuatan tersebut," katanya kepada Kompas.com.

Menurutnya, insiden ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh penyelenggara pertandingan futsal di Jawa Timur.

Untuk itu ia menekankan pentingnya memastikan semua event mendapatkan izin resmi, bukan hanya dari asosiasi futsal setempat, tetapi juga dari kepolisian.

"Kedua, kembali lagi diberitahukan kepada seluruh stakeholder futsal khususnya penyelenggara pertandingan, diharapkan dan diharuskan bahwa penyelenggaraan pertandingan atau event futsal di Jawa Timur itu mendapatkan rekomendasi, yang pertama dari asosiasi setempat dan pihak kepolisian," ujar Arief Anton Sujarwo.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Ini Pengakuan Pelatih Futsal SD yang Banting Pemain Tim Lawan

Sebeb menurutnya, dalam dunia olahraga, terlebih futsal dan sepak bola yang kerap melibatkan tensi tinggi sehingga keamanan harus menjadi prioritas utama.

"Pastinya kita dengan kepolisian itu dalam hal penyelenggaraan event olahraga tidak bisa dipisahkan. Karena olahraga futsal khususnya dan sepakbola umumnya merupakan olahraga yang rawan gesekan dan mengundang massa yang banyak," imbuhnya.

Selain itu semua pertandingan futsal, termasuk turnamen sekolah, selanjutnya wajib melibatkan tenaga pelatih dan wasit berlisensi resmi.

"Jadi harapan saya diharuskan mendapatkan rekomendasi karena AFI dalam hal ini seluruh penyelenggara pertandingan futsal itu harus menggunakan pelatih yang berlisensi dan wasit resmi yang langsung dari PSSI," kata pria yang biasa disapa Bagong.

Baca juga: Eri Cahyadi Ancam Hukum Berat Pelatih Futsal yang Banting Anak SD hingga Cedera

Sebab saat ini fenomena sekolah-sekolahnya swasta yang mengandalkan prestasi non-akademik sebagai daya tarik. Menurutnya, hal itu sah saja, asalkan tetap memperhatikan kualitas dan profesionalitas pembinaan.

"Termasuk ekstrakurikuler sekolahan harus berlisensi. Karena banyak sekolah-sekolah terutama swasta itu menjual prestasi non-akademik sekolah, bisa dari basket, voli, maupun futsal atau sepak bola sendiri yang paling digemari," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau