PASURUAN, KOMPAS.com - Otak pelaku penculikan santri di Pasuruan sudah ditangkap. Kemudian, terungkap bahwa ongkos penculikan dalam operasi yang terkait dengan perdagangan narkoba mencapai Rp 8 juta.
Pelaku membayar jumlah tersebut untuk menculik seseorang yang diduga membawa sabu seberat 200 gram yang bernilai sekitar Rp 200 juta.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, menyampaikan informasi tersebut setelah menangkap MNR (33), yang berperan sebagai otak penculikan santri bernama Muhammad Sulaiman.
Baca juga: Polisi Tangkap Otak Pelaku Penculikan Santri di Pasuruan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, MNR mengirimkan uang Rp 8 juta kepada tersangka AE melalui aplikasi DANA.
Selanjutnya, AE mentransfer kembali Rp 8 juta kepada U melalui rekening istrinya yang atas nama Saodah.
Setelah transaksi tersebut, para pelaku penculikan berangkat ke Pondok Metal untuk melaksanakan aksi penculikan terhadap ARF atau AS, yang diduga membawa sabu.
Namun, aksinya salah sasaran dan malah menargetkan santri MS sebagai korban penculikan.
"Berangkat dari salah sasaran itu, MNR meminta pada AE untuk melepas korban MS di daerah Gresik."
"Setelah keluar dari exit Tol Kebomas Gresik, kemudian dilakukan penangkapan oleh petugas kepolisian," ujar Choirul pada Senin (28/04/2025).
Saat ini, Satuan Reskrim Polres Pasuruan Kota telah menetapkan lima tersangka dalam kasus penculikan Muhammad Sulaiman (18), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Kabupaten Pasuruan, yang terjadi pada Senin malam (21/04/2025).
Baca juga: 3 Hari Kembali ke Pondok, Santri Korban Penculikan di Pasuruan Membaik
Berikut ini identitas 5 tersangka dan perannya:
Meski telah mengamankan otak penculikan, pihak kepolisian masih memburu dua tersangka lainnya yakni P dan U, yang diduga menerima aliran uang sebagai kompensasi penculikan.
"Kami akan terus mencari nama-nama yang disebutkan oleh para pelaku, yaitu P dan U, yang diduga terlibat dalam penculikan," ujar AKBP Davis Busin Siswara, Kapolres Pasuruan Kota.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang