Mayoritas para TKW memilih menghubungi Miftah untuk memperbaiki mesin cuci agar tak diketahui majikannya.
Sebab, menurut cerita pelanggannya pada Miftah, majikannya akan memotong gaji jika terdapat mesin yang rusak.
"Jadi daripada mereka bawa mesin ke servis dan dipotong gaji, mereka banyak menghubungi saya. Rata-rata kerusakannya ringan, hanya karena sensor mesin tertutup kotoran atau air," sambung dia.
Dalam sekali layanan, Miftah mematok tarif Rp 250 ribu untuk pelanggan luar negeri dan Rp 150 ribu untuk pelanggan di Indonesia. Biaya itu akan dikeluarkan oleh pelanggan setelah mesin cuci berhasil diperbaiki.
"Alhamdulillah, untuk servis ringan itu 90 persen berhasil semua. Kalau untuk yang berat harus ganti alat, biasanya saya arahkan ke servis terdekat."
"Namun, jika alat itu bisa dibeli sendiri, saya pandu pemasangannya lewat video call," sambung dia.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Membeli Mesin Cuci
Dalam sebulan, Miftah berhasil memperbaiki sekitar 5-8 mesin cuci melalui video call. Namun, setiap hari pelanggannya selalu datang menghubungi meminta saran dari kerusakan mesin cucinya.
"Setiap hari itu selalu ada yang menghubungi untuk mengecek tingkat kerusakannya. Karena tidak semuanya bisa ditangani dengan video call, tergantung kerusakannya," tutur dia.
Salah satu pelanggan Miftah, Rahman asal Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, mengaku mengetahui jasa servis milik Miftah dari YouTube.
"Saya buka YouTube cari tutorial perbaiki mesin cuci. Lalu nemu channel-nya mas Miftah dan di situ ada nomornya juga, jadi langsung saya hubungi," imbuh dia.
Ia mengaku, Miftah bisa memberikan solusi untuk masalah kerusakan mesinnya. Bahkan, Miftah juga bisa memberikan saran untuk membeli item-item yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin.
"Jadi untuk kerusakan yang saya alami ini, door lock-nya yang bermasalah. Jadi cukup beli item itu saja lalu dipasang sendiri. Alhamdulillah sudah bisa," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang