SURABAYA, KOMPAS.com - Taiwan semakin aktif menjalin koneksi dengan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur, dalam upaya memperkuat sektor pariwisata.
Melalui program promosi besar-besaran, Taiwan Tourism Administration menggelar rangkaian roadshow, salah satunya di Surabaya, yang dianggap strategis sebagai sumber utama wisatawan.
Isaac Chiu, Director General of Taipei Economic and Trade Office in Surabaya, menegaskan pentingnya peran Jawa Timur dalam pengembangan pasar pariwisata Taiwan.
“Pada bulan Mei nanti akan ada pameran pariwisata di Jawa Timur yang menjadi kesempatan strategis bagi kami mempromosikan destinasi kami,” ujarnya kepada jurnalis, termasuk Kompas.com.
Baca juga: 4 Tips Wisata Halal di Hong Kong ala Michelle Ziudith
Tidak hanya mengandalkan pameran, Taiwan juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif selama roadshow.
Kegiatan tersebut meliputi pertunjukan sirkus khas Taiwan, workshop DIY kantong teh celup dan bros ubin bunga, serta sajian kuliner yang digemari seperti Fried Chicken Master dan Bubble Tea.
Tujuannya, selain memperkenalkan budaya, juga untuk membuka peluang kerja sama bisnis antarpelaku industri pariwisata di kedua negara.
Salah satu fokus utama dalam menyambut wisatawan dari Jawa Timur adalah pengembangan destinasi ramah Muslim.
Isaac Chiu menyebut bahwa Taiwan kini telah menjadi salah satu negara non-OKI teratas dalam hal kesiapan wisata halal.
“Kami melihat peluang besar untuk menarik warga Muslim dari Indonesia karena fasilitas pendukung seperti makanan halal, tempat ibadah atau masjid, hingga hotel ramah Muslim sudah banyak tersedia,” imbuhnya.
Salah satu pertunjukan yang dalam Taiwan Visitor Association di Sheraton Surabaya Hotel, Rabu (23/4/2025) malam. Fakta bahwa Taiwan menempati posisi ketiga dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024 untuk kategori negara non-OKI menjadi bukti nyata keseriusan ini.
Sementara itu, Abe Chou, Director of Taiwan Tourism Information Center in Jakarta, menjelaskan bahwa wisatawan dari Indonesia, termasuk Jawa Timur, terus menunjukkan peningkatan signifikan.
“Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia sudah kembali ke angka sebelum pandemi Covid-19 dan terus mengalami peningkatan,” kata pria yang biasa disapa Abe.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 224.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Taiwan.
Untuk memperluas daya tarik, Taiwan menggandeng Mikha Tambayong sebagai duta wisata, khususnya untuk menyasar kalangan muda.
Baca juga: Vietnam Akan Kembangkan Wisata Halal, Gaet Turis Indonesia
“Seperti yang sudah disampaikan, jumlah wisatawan yang ke Taiwan itu sudah kembali seperti sebelum pandemi, yaitu 220 ribu pengunjung per tahun dan terus meningkat,” imbuhnya.
Selain itu, Taiwan menawarkan empat tema utama untuk menarik pengunjung Indonesia, termasuk dari Jawa Timur, sesuai dengan minat masing-masing.
“Jadi selain mengundang selebritas Mikha Tambayong mengunjungi Taiwan, kami juga membuat empat tema untuk menarik pengunjung, yaitu romansa, makanan, shopping, dan kegiatan outdoor,” tutur Abe Chou.
Dengan pendekatan yang penuh warna dan inklusif, Taiwan membuka diri lebar-lebar untuk wisatawan dari Jawa Timur guna menciptakan pengalaman liburan yang nyaman dan berkesan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang