MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang serius mewujudkan dunia kepariwisataan yang halal.
Setelah sebelumnya, ramai beredar spanduk bertuliskan 'Malang Tolerant City Not Halal City' di sejumlah lokasi di Malang.
Melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata (Disporapar), Kota Malang melakukan sosialisasi Sistem Manajemen Halal Internal (SMHI) di Kartini Imperial Building, Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (21/2/2022).
Kegiatan tersebut menyasar 100 pelaku industri jasa pariwisata, khususnya di bidang kuliner.
Baca juga: Heboh Spanduk Malang Tolerant City Not Halal City Bertebaran, Wali Kota Enggan Komentar
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membuat pernyataan terkait Malang Halal City.
Namun yang dimaksud selama ini yakni berkaitan perwujudan Kota Malang yang halal dalam hal kepariwisataan.
Agar dunia kepariwisataan halal itu terwujud, pihaknya menggandeng sejumlah perguruan tinggi.
"Untuk mendukung hal itu, ada lima perguruan tinggi yang bekerja sama, itu ada UB (Universitas Brawijaya), UM (Universitas Negeri Malang), Unisma, UIN, UMM yang melakukan pendampingan," katanya.
Baca juga: Bantah Keluarkan Wacana soal Malang Halal City, Wali Kota Sutiaji: Jangan Kaitkan dengan SARA