Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frugal Living, Gaya Hidup Bijak ala Perempuan Tangguh Surabaya di Era Modern

Kompas.com, 23 April 2025, 08:52 WIB
Suci Rahayu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah arus deras kehidupan modern yang serba cepat dan penuh distraksi, peran perempuan dalam menjaga stabilitas keluarga tak bisa dipandang sebelah mata.

Apalagi saat tantangan ekonomi global kian terasa, dari lonjakan harga kebutuhan pokok hingga godaan gaya hidup mewah yang terpampang di media sosial.

Masih dalam momen peringatan Hari Kartini, Dwi Santy, seorang humanitarian asal Surabaya sekaligus Past President Rotary Club Surabaya Kaliasin, mengajak perempuan Indonesia, khususnya Kota Surabaya, untuk kembali memaknai semangat Raden Ajeng Kartini dengan cara yang relevan untuk zaman ini.

“Hari Kartini itu spiritnya harus terus belajar, bagaimana memiliki cita-cita dan menjadi yang terbaik. Kalau belajar tidak hanya di sekolah, tapi mengantisipasi, beradaptasi dengan kehidupan yang sangat dinamis. Saat ini situasi makro sangat challenging, perubahan begitu cepat dan dinamis,” tutur perempuan yang biasa disapa Santy kepada jurnalis, termasuk Kompas.com pada Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Frugal Living Gaya Hidup Hemat Atau Pelit? Ini Penjelasan Pakar IPB

Salah satu bentuk adaptasi itu adalah dengan menjalani frugal living.

Sebuah konsep hidup hemat yang mengedepankan kebijaksanaan dalam menggunakan uang, bukan sekadar menekan pengeluaran.

Sebab, frugal living bukanlah bentuk kepelitan, melainkan pilihan sadar untuk menyeimbangkan gaya hidup dengan situasi sosial dan lingkungan.

Frugal living bukan tentang pelit, melainkan tentang membuat pilihan atau keputusan dalam mengelola keuangan, membeli maupun menggunakan uang dengan berpikir bijaksana,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Tips Frugal Living untuk Kelas Menengah Menghadapi 2025

Konsep ini mengajarkan pentingnya memahami nilai di balik sebuah barang, bukan sekadar harganya.

Prioritas menjadi kunci, yakni memilah antara kebutuhan nyata dan keinginan sesaat.

“Apakah perlu atau ingin doang, kedua dengan situasi seperti ini penting belajar menabung. Sehingga kebiasaannya bukan punya uang lalu beli dan beli, tapi ditabung,” kata perempuan yang juga aktif bekerja di sebuah bank asing ini.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya menghindari perilaku konsumtif yang seringkali berujung pada tumpukan utang dan stres.

Gaya hidup yang terkendali diyakininya mampu membawa ketenangan jiwa dan kebahagiaan yang lebih dalam.

Lebih jauh, frugal living bukan hanya berdampak pada keuangan pribadi, tetapi juga menyentuh isu lingkungan yang kini jadi sorotan global.

Misalnya, dalam urusan fesyen, Santy mengajak perempuan untuk lebih selektif dalam membeli pakaian.

“Dengan frugal living, membantu memberikan dampak positif bagi lingkungan. Polyester, bahan sintetis yang paling banyak dipakai, tapi sadarkah bahwa itu bahan yang tidak bisa diurai oleh lingkungan? Kenapa tidak membeli sesuai yang kita butuhkan?” kata Dwi Santy.

Ia juga menyinggung tentang pola makan guna menghindari pemborosan makanan, yang tak hanya baik untuk kantong, tetapi juga tubuh.

Baginya, frugal living juga cerminan dari kecerdasan emosional, peka terhadap kondisi sekitar, tidak reaktif dalam konsumsi, dan mampu menciptakan ruang hidup yang lebih tertata.

“Mengatur lifestyle, kepekaan pada lingkungan, dan keuangan sehat. Percayalah, kalau orang tidak punya utang yang konsumtif, akan bisa tidur nyenyak, dan menghindari penumpukan barang. Karena perilaku gemar menimbun barang itu juga berdampak pada kesehatan mental,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau