Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Motor di Blitar Babak Belur Dihajar Warga, Polisi Sampai Lepaskan Tembakan Peringatan

Kompas.com, 22 April 2025, 22:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Seorang pria di Blitar, Jawa Timur, menjadi bulan-bulanan warga usai tertangkap saat membawa lari sepeda motor milik warga di Dusun Rejoso, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Selasa (22/4/2025).

Polisi pun harus melepaskan beberapa kali tembakan senjata api ke udara untuk menghentikan kemarahan warga yang terus berusaha memukuli terduga pencuri saat hendak dibawa masuk ke mobil polisi.

Kepala Desa Candirejo, Suparman, mengatakan bahwa kemarahan warga diduga dipicu oleh korban pencurian yang sampai mengalami luka-luka saat berusaha menghentikan pencurian tersebut.

“Mungkin warga marah karena pemilik motor sampai terseret saat berusaha menahan motornya yang dilarikan pelaku,” ujar Suparman saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga: Maling Bersenpi Diamuk Warga di Kelapa Dua Tangerang, Kini Ditahan Polisi

Kata Suparman, korban yang bernama Agil, usia sekitar 25 tahun, itu bahkan mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya saat berusaha menahan pencuri dengan cara memegang bagian belakang sepeda motornya.

Warga sekitar yang mendengar teriakan Agil, lanjutnya, menghadang pelaku pencurian dan berhasil menangkap terduga pelaku.

Menurut Suparman, dirinya pun sempat mendatangi lokasi dimana pelaku ditahan warga di teras sebuah rumah sebelum melaporkan kejadian itu ke Kantor Polsek Ponggok.

“Tadi awalnya aman-aman saja si pencuri. Tapi dari Polsek saya terus ke tempat warga lain yang tahlilan. Eh, selesai tahlilan kok dapat info pencurinya dilarikan ke rumah sakit,” tuturnya.

Menurut Suparman, sejumlah warga sebenarnya sudah mencurigai tindak-tanduk pelaku yang membonceng sepeda motor dan mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian menjelang waktu maghrib.

Setelah maghrib, lanjutnya, pencuri diduga warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu mengambil sepeda motor milik Agil yang diparkir di depan rumahnya.

Aksi tersebut diketahui oleh Agil yang berusaha mengejar dan menahan aksi pencurian.

“Pelakunya dua orang. Satunya yang mengemudi sepeda motor. Yang satu ini berhasil kabur,” tuturnya.

Baca juga: Warga Tebet Ditembak Maling Saat Kejar Motor yang Dicuri

Ditanya kondisi terduga pelaku pencurian, Suparman mengaku tidak mengetahui pasti.

Sesaat setelah peristiwa itu, sejumlah rekaman video berisi adegan pemukulan oleh puluhan warga terhadap pria terduga pelaku pencurian itu beredar di sejumlah grup WhatsApp awak media Blitar.

Pada salah satu bagian video, terlihat seorang polisi datang ke kerumunan warga untuk mengamankan terduga pelaku.

Dalam video tersebut, terlihat warga masih terus melayangkan pukulan ke arah terduga pelaku ketika polisi membawanya dari teras rumah menuju mobil kepolisian.

Seorang polisi yang duduk di kursi kemudi pun melepaskan tiga kali tembakan pistol ke udara untuk menghentikan aksi pemukulan massa terhadap terduga pelaku tersebut.

“Kemarahan warga ini mungkin juga selain kondisi ekonomi saat ini sedang sulit. Ditambah lagi, korban, Agil, ini kan dikenal orang tidak mampu di lingkungan. Ya ekonomi lemah lah istilahnya,” ujar Suparman.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengaku belum mendapatkan informasi rinci tentang peristiwa tersebut meski membenarkan bahwa terduga pelaku sementara dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau