Salin Artikel

Maling Motor di Blitar Babak Belur Dihajar Warga, Polisi Sampai Lepaskan Tembakan Peringatan

Polisi pun harus melepaskan beberapa kali tembakan senjata api ke udara untuk menghentikan kemarahan warga yang terus berusaha memukuli terduga pencuri saat hendak dibawa masuk ke mobil polisi.

Kepala Desa Candirejo, Suparman, mengatakan bahwa kemarahan warga diduga dipicu oleh korban pencurian yang sampai mengalami luka-luka saat berusaha menghentikan pencurian tersebut.

“Mungkin warga marah karena pemilik motor sampai terseret saat berusaha menahan motornya yang dilarikan pelaku,” ujar Suparman saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.

Kata Suparman, korban yang bernama Agil, usia sekitar 25 tahun, itu bahkan mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya saat berusaha menahan pencuri dengan cara memegang bagian belakang sepeda motornya.

Warga sekitar yang mendengar teriakan Agil, lanjutnya, menghadang pelaku pencurian dan berhasil menangkap terduga pelaku.

Menurut Suparman, dirinya pun sempat mendatangi lokasi dimana pelaku ditahan warga di teras sebuah rumah sebelum melaporkan kejadian itu ke Kantor Polsek Ponggok.

“Tadi awalnya aman-aman saja si pencuri. Tapi dari Polsek saya terus ke tempat warga lain yang tahlilan. Eh, selesai tahlilan kok dapat info pencurinya dilarikan ke rumah sakit,” tuturnya.

Menurut Suparman, sejumlah warga sebenarnya sudah mencurigai tindak-tanduk pelaku yang membonceng sepeda motor dan mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian menjelang waktu maghrib.

Setelah maghrib, lanjutnya, pencuri diduga warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu mengambil sepeda motor milik Agil yang diparkir di depan rumahnya.

Aksi tersebut diketahui oleh Agil yang berusaha mengejar dan menahan aksi pencurian.

“Pelakunya dua orang. Satunya yang mengemudi sepeda motor. Yang satu ini berhasil kabur,” tuturnya.

Ditanya kondisi terduga pelaku pencurian, Suparman mengaku tidak mengetahui pasti.

Sesaat setelah peristiwa itu, sejumlah rekaman video berisi adegan pemukulan oleh puluhan warga terhadap pria terduga pelaku pencurian itu beredar di sejumlah grup WhatsApp awak media Blitar.

Pada salah satu bagian video, terlihat seorang polisi datang ke kerumunan warga untuk mengamankan terduga pelaku.

Dalam video tersebut, terlihat warga masih terus melayangkan pukulan ke arah terduga pelaku ketika polisi membawanya dari teras rumah menuju mobil kepolisian.

Seorang polisi yang duduk di kursi kemudi pun melepaskan tiga kali tembakan pistol ke udara untuk menghentikan aksi pemukulan massa terhadap terduga pelaku tersebut.

“Kemarahan warga ini mungkin juga selain kondisi ekonomi saat ini sedang sulit. Ditambah lagi, korban, Agil, ini kan dikenal orang tidak mampu di lingkungan. Ya ekonomi lemah lah istilahnya,” ujar Suparman.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengaku belum mendapatkan informasi rinci tentang peristiwa tersebut meski membenarkan bahwa terduga pelaku sementara dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/22/223623778/maling-motor-di-blitar-babak-belur-dihajar-warga-polisi-sampai-lepaskan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com