SURABAYA, KOMPAS.com - Penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk akan ditutup saat puncak arus mudik pada Jumat (28/3/2025).
Pelabuhan yang menghubungkan Banyuwangi dan Bali itu akan ditutup untuk menghormati perayaan Hari Raya Nyepi.
“Momen Lebaran kali ini bersamaan dengan momen Nyepi, jadi untuk penyeberangan yang dari Ketapang menuju ke Bali akan ditutup pada tanggal 28 Maret pukul 17.00 WIB,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, Senin (24/3/2025).
Sementara itu, Polda Jatim memprediksi puncak arus mudik dari Bali diprediksi pada 27 dan 28 Maret 2025. Dengan begitu, pemudik diminta menghindari tanggal itu supaya tidak terjebak di pelabuhan.
Baca juga: Pelabuhan Gilimanuk Tutup Saat Nyepi, Ribuan Pemudik Diprediksi Bakal Terjebak
Untuk itu, bagi pemudik atau wisatawan yang hendak melakukan perjalanan menuju Bali, dapat mengakses penyeberangan sebelum Jumat (28/3/2025) pukul 17.00 WIB.
“Masyarakat bisa melakukan penyeberangan sebelum pukul 17.00 WIB atau tanggal 28 Maret 2025 siang minimal,” imbuhnya.
Baca juga: Pelabuhan Gilimanuk Ditutup saat Nyepi, 2.000 Kendaraan Diprediksi Tak Bisa Menyeberang
Selain itu, Polda Jatim telah menyiapkan lima buffer zone untuk mengantisipasi kendaraan berat bersumbu tiga ke atas yang terkena aturan pembatasan operasional, berlaku mulai hari ini.
“Buffer zone telah disiapkan, ada lima buffer zone ini juga identik ataupun terkait dengan kebijakan ataupun SKB yang telah dikeluarkan ya,” terangnya.
Kendati demikian, Polda Jatim akan memberikan kebijakan khusus kepada pengendara sumbu tiga ke atas yang terlanjut melakukan perjalanan agar dapat melewati buffer zone.
“Kita masih memberikan kebijakan tentunya pada saat kendaraan-kendaraan yang memang sudah berangkat jauh, tidak terkejar, ini akan kita pertimbangkan manakala nanti seharusnya bisa kita masukkan ke buffer zone atau kita seberangkan,” bebernya.
Sebelumnya diketahui, Polda Jatim mengerahkan 15.231 personel gabungan (TNI, Polri, Dishub, dan instansi terkait lainnya) selama Operasi Ketupat Semeru 2025.
Belasan ribu personel tersebut akan disebar di berbagai daerah di 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu.
“Kegiatan ini tentu bermaksud agar pelaksanaan kegiatan mudik masyarakat bisa berjalan aman, tertib, lancar, dan tentunya berkeselamatan,” pungkas Komarudin.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat atau pemudik untuk selalu memantau kondisi kendaraan agar layak jalan dan juga kesehatan.
“Jangan ragu untuk beristirahat di pos pengamanan yang telah kami siapkan. Kami juga mengimbau agar masyarakat memilih angkutan umum yang sudah melalui uji KIR agar perjalanan tetap aman,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang