Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Tuban Kembali Luncurkan 30 Armada "Si Mas Ganteng" Terintegrasi

Kompas.com, 23 Maret 2025, 22:05 WIB
Hamim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meluncurkan 30 unit armada baru dari program Si Mas Ganteng (Transportasi Masyarakat Tuban, Elegan, Aman, Nyaman dan Terintegrasi) secara gratis untuk pelajar generasi kedua.

Peluncuran ini dilakukan pada Minggu (23/3/2025) dan merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, Si Mas Ganteng Generasi Pertama, yang telah meluncurkan 10 unit bus dengan kapasitas maksimal 40 penumpang dan mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Imam Isdarmawan, menjelaskan bahwa peluncuran Si Mas Ganteng Generasi Kedua adalah bagian dari pengembangan layanan masyarakat.

Baca juga: Mobil Patroli Polisi di Tuban Serempet Mobil Pengacara hingga Rusak

"Sebagai bagian dari pengembangan layanan ini, Pemerintah Kabupaten Tuban menambahkan 20 armada feeder yang berfungsi sebagai pengumpan ke jalur utama bus," ujarnya.

Imam menambahkan bahwa armada feeder ini berperan penting dalam menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses transportasi umum reguler, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan ini.

Selain itu, pemerintah juga menambah 10 unit bus tambahan untuk meningkatkan kapasitas layanan, memastikan cakupan rute lebih luas, serta memperpendek waktu tunggu bagi pengguna.

"Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan sarana transportasi, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Tuban," ujarnya.

Baca juga: Wisatawan Asal Blora Ditemukan Tewas di Kolam Pemandian Air Panas Tuban

Penambahan armada tersebut diharapkan dapat memperluas cakupan rute sistem transportasi yang lebih terintegrasi, sehingga akses masyarakat ke berbagai fasilitas penting, seperti pusat pendidikan, layanan kesehatan, pasar, dan pusat perekonomian, akan jauh lebih mudah.

Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Selain peningkatan jumlah armada dan perluasan rute, pemerintah terus berinovasi dengan berbagai fitur tambahan, seperti sistem pembayaran digital, integrasi dengan layanan transportasi lainnya, serta peningkatan fasilitas kenyamanan dalam bus.

Jadwal operasional juga diperpanjang agar dapat melayani perjalanan masyarakat sepanjang hari.

Baca juga: Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak

Melalui pengembangan "Si Mas Ganteng Gen 2", diharapkan sistem transportasi di Kabupaten Tuban semakin inklusif, ramah lingkungan, serta berkontribusi pada pembangunan daerah yang lebih maju dan berkelanjutan.

"Program ini juga menjadi langkah konkret dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Tuban," ungkap Imam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau