Selama kurang lebih lima tahun dia berjuang seorang diri tanpa pernah didampingi keluarganya untuk melakukan pengobatan demi kesembuhannya.
Kini, kata Delyma, kisah perjuangan Suki kerap dijadikannya sebagai contoh bagi para ODE lainnya di ODE Jatim. Dia ingin menegaskan, epilepsi bukanlah akhir dari segalanya.
Wanita yang berprofesi sebagai guru privat itu berpesan bahwa mencoba berdamai dengan epilepsi menjadi jalan terbaik untuk mencapai kesembuhan bagi diri sendiri.
Hal itu pula yang dijalaninya sejak awal dinyatakan mengidap epilepsi, kala masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar.
“Dan untuk para orangtua yang memiliki anak epilepsi cobalah untuk lebih membuka diri, jujur, dan tidak perlu malu karena Anda merupakan ‘orang pilihan Tuhan’,” tutup Delyma.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang