Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Banyuwangi-Sapeken Bakal Berlayar 4 Kali Selama Arus Mudik 2025, Simak Jadwalnya!

Kompas.com, 14 Maret 2025, 15:32 WIB
Fitri Anggiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapal perintis Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang melayani rute penyeberangan Banyuwangi-Sapeken akan berlangsung empat kali selama arus mudik 2025.

Jadwal penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, direncanakan akan dimulai pada pekan ketiga Ramadhan 2025 atau H-15 Hari Raya Idul Fitri.

“Pada masa angkutan Lebaran, perjalanan direncanakan tanggal 19, 25, 26, dan 28 Maret 2025 dengan harga tiket sekitar Rp 30.000-an,” kata Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Tanjung Wangi, Budi Sanjoyo, Jumat (14/3/2025).

Baca juga: Pria di Banyuwangi Perkosa Tetangga yang Masih Bocah, Ancam Pakai Senjata

Berbeda dengan tahun lalu, empat trip Banyuwangi-Sapeken dilayani dua kapal, tahun ini hanya akan dilayani satu kapal dengan rute yang diperpendek karena adanya penyesuaian trayek.

Jika sebelumnya trip melayani hingga ke Kepulauan Masalembu, tahun ini rute perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Wangi adalah Sapeken, Pagerungan Besar, Kangean, Saputih ke Kalianget, dan kembali lagi ke Banyuwangi.

“Untuk tujuan Masalembu, akan diambil dari Surabaya atau Kalianget. Kalau dari Banyuwangi, kebanyakan penumpang tujuan Sapeken dan Pagerungan Besar,” ujarnya.

Baca juga: Mudik di Tengah Kegelapan, Kondisi Jalan Lintas Sumatera yang Mengkhawatirkan...

Perpendekan rute pun disyukuri syahbandar karena membuat waktu perjalanan yang ditempuh kapal menjadi lebih pendek.

Dari sebelumnya mencapai 11-12 hari menjadi berkisar 5-6 hari.

Selain itu, jika biasanya tujuan ke Masalembu sering terkendala cuaca dan ombak yang lebih tinggi, tidak demikian dengan rute Sapeken.

“Kalianget ke utara biasanya terkendala cuaca. Di sana laut lepas, ombaknya lebih tinggi. Sementara Kalianget ke selatan, kondisinya lebih kondusif,” tuturnya.

Sementara itu, terkait program mudik gratis yang digelar Pemkab Sumenep, KSOP Tanjung Wangi mengatakan bahwa telah mendapatkan informasi terkait program serupa yang akan diadakan kembali seperti tahun lalu.

Namun demikian, KSOP Tanjung Wangi belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut.

“Menurut informasi yang kami terima, akan ada lagi (mudik gratis) untuk periode tanggal 25, 26, dan 28 Maret. Tapi kami belum mendapat informasi resmi dari Pemkab Sumenep,” tutupnya.

Untuk diketahui, Pelabuhan Tanjung Wangi menjadi tumpuan untuk rute menuju Pulau Sapeken.

Biasanya, penumpang di Tanjung Wangi berasal dari Jakarta, Pulau Jawa keseluruhan, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau